Goasianews
BENGKULU - Danau ini ditemukan oleh warga setempat pada 2010, ketika sekelompok warga melakukan ekspedisi ke kawasan hutan dan bukit Rimbacandi. Anehnya, meski dari luar warnanya merah seperti darah, bila diangkat airnya berwarna seperti air biasa.
Keunikan suatu tempat merupakan modal utama untuk menjadikan suatu daerah sebagai destinasi wisata dunia. Semakin memiliki kelangkaan suatu daerah, maka akan semakin banyak wisatawan yang mengunjunginya, Adalah bukit Raje Mendare, terletak digugusan pegunungan Gumay, tepatnya kaki gunung Dempo kecamatan Dempo selatan yang berbatasan dengan kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
Berada diujung Sumsel dengan kondisi alam berbukit yang dikelilingi jajaran bukit barisan, seolah menjadi pelindung Pagaralam. Berudara sejuk lengkap dengan kondisi tanah yang subur, dan kemudian oleh masyarakat setempat dimanfaatkan untuk berkebun menjadikan Pagaralam sebagai kota Agrobisnis.
Pemandangan kebun teh yang membentang hijau di kaki gunung dempo tepatnya komplek pemerintahan gunung gare, menambah pesona kota Pagaralam. Berbagai tanaman bunga tumbuh subur disini, sehingga Pagaralam menasbihkan diri sebagai kota bunga. Setiap tahun di gelar festival bunga nusantara di tempat ini
Danau ini seluas 6 hektar di perbatasan Provinsi Bengkulu atau sekitar bukit Raje Mandare. Keberadaan danau ini juga baru dapat dijangkau dalam waktu sekitar dua hari dengan berjalan kaki melewati kawasan hutan dan bukit Rimbacandi, Kelurahan Candi Jaya, Kecamatan Dempo Selatan.
Letak danau itu di sekitar perbukitan Raje Mandare, di perbatasan antara Kota Pagar Alam dan Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, yang terkenal dengan banyak simpanan sejumlah peninggalan bersejarah, termasuk candi.
Namun, dihimpun dari berbagai informasi, danau dengan permukaan air berwarna merah yang
membuat Pagaralam menjadi terkenal di penjuru dunia, kini sudah surut dan kering kerontang.
Namun kondisi danau tersebut sudah tidak tampak lagi permukaannya. Selain menyusut, banyak ditumbuhi hutan semak belukar. Sementara kondisi kolam hanya tersisa telubung yang ukurnya sebesar kubangan kerbau.
Sayangnya, pihak pemerintah setempat masih terkendala dana untuk melakukan penelitian di daerah itu. Selain itu, juga ada keterbatasan tenaga ahli. Untuk itu, diperlukan studi lebih lanjut untuk mengungkap misteri Hutan Raje Mandare.
BENGKULU - Danau ini ditemukan oleh warga setempat pada 2010, ketika sekelompok warga melakukan ekspedisi ke kawasan hutan dan bukit Rimbacandi. Anehnya, meski dari luar warnanya merah seperti darah, bila diangkat airnya berwarna seperti air biasa.
Keunikan suatu tempat merupakan modal utama untuk menjadikan suatu daerah sebagai destinasi wisata dunia. Semakin memiliki kelangkaan suatu daerah, maka akan semakin banyak wisatawan yang mengunjunginya, Adalah bukit Raje Mendare, terletak digugusan pegunungan Gumay, tepatnya kaki gunung Dempo kecamatan Dempo selatan yang berbatasan dengan kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
Berada diujung Sumsel dengan kondisi alam berbukit yang dikelilingi jajaran bukit barisan, seolah menjadi pelindung Pagaralam. Berudara sejuk lengkap dengan kondisi tanah yang subur, dan kemudian oleh masyarakat setempat dimanfaatkan untuk berkebun menjadikan Pagaralam sebagai kota Agrobisnis.
Pemandangan kebun teh yang membentang hijau di kaki gunung dempo tepatnya komplek pemerintahan gunung gare, menambah pesona kota Pagaralam. Berbagai tanaman bunga tumbuh subur disini, sehingga Pagaralam menasbihkan diri sebagai kota bunga. Setiap tahun di gelar festival bunga nusantara di tempat ini
Danau ini seluas 6 hektar di perbatasan Provinsi Bengkulu atau sekitar bukit Raje Mandare. Keberadaan danau ini juga baru dapat dijangkau dalam waktu sekitar dua hari dengan berjalan kaki melewati kawasan hutan dan bukit Rimbacandi, Kelurahan Candi Jaya, Kecamatan Dempo Selatan.
Letak danau itu di sekitar perbukitan Raje Mandare, di perbatasan antara Kota Pagar Alam dan Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, yang terkenal dengan banyak simpanan sejumlah peninggalan bersejarah, termasuk candi.
Namun, dihimpun dari berbagai informasi, danau dengan permukaan air berwarna merah yang
membuat Pagaralam menjadi terkenal di penjuru dunia, kini sudah surut dan kering kerontang.
Namun kondisi danau tersebut sudah tidak tampak lagi permukaannya. Selain menyusut, banyak ditumbuhi hutan semak belukar. Sementara kondisi kolam hanya tersisa telubung yang ukurnya sebesar kubangan kerbau.
Sayangnya, pihak pemerintah setempat masih terkendala dana untuk melakukan penelitian di daerah itu. Selain itu, juga ada keterbatasan tenaga ahli. Untuk itu, diperlukan studi lebih lanjut untuk mengungkap misteri Hutan Raje Mandare.
#Deni/ Mbenangmerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar