Jaheber L Tobing pengawas lapangan Operasionan dan Pemiliharaan BWSS V. di lokasi pengerukan Batang Arau. |
Goasianews.com
Padang (SUMBAR) - Secara geografis ketinggian wilayah daratan Kota Padang bervariasi antara 0 m sampai 1.853 m di atas permukaan laut, dan kota yang di aliri 5 sungai besar dan 16 sungai kecil ini memiliki tingkat curah hujan yang cukup tinggi, mencapai rata-rata 405,58 mm per bulan. Tingginya curah hujan ini membuat kota Padang cukup rawan terhadap banjir.
Dari hasil analisis Balai Wilayah Sungai Sumatra V (BWSS V- Kemen PUPR), selain curah hujan yang tinggi, banjir terjadi akibat tidak berfungsi secara maksimal drainase karena pendangkalan akibat lumpur yang terbawa air.
Dari hasil analisis Balai Wilayah Sungai Sumatra V (BWSS V- Kemen PUPR), selain curah hujan yang tinggi, banjir terjadi akibat tidak berfungsi secara maksimal drainase karena pendangkalan akibat lumpur yang terbawa air.
Jaheber L Tobing selaku pengawas lapangan Operasionan dan Pemiliharaan BWSS V (5/10) kepada Goasianews.com menjelaskan “mengatasi Persoalan banjir yang terjadi perlu adanya sinergitas antar seluruh elemen, baik masyarakat, Pemerintah maupun Swasta"
"Penanggulangan secara bersama-sama tentu akan lebih mudah agar persoalan banjir yang melanda Kota Padang ini dapat dikurangi secara signifikan,” ucap Tobing.
Lebih lanjut Tobing menjelaskan "pengerukan sedimen pada aliran sungai merupakan salah satu kiat untuk mengatasi bajir, dan saat ini kami telah melaksanakan pengerukan sedimen pada beberapa titik lokasi sungai di kota padang, dan juga ada yang masih tengah berjalan saat ini"
"Dan sedimen hasil pengerukan seperti di Batang Arau, Banjir Kanal dan Steba kami mengopernya ke beberapa titik, seperti kawasan Pengambiran, Rawang dan seberang Padang" ungkap Tobing.
Dari data yang di himpun oleh Goasianews.com, penanganan jangka panjang dalam rentang waktu 2018 hingga 2021, bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Padang akan membangun shortcut menuju bandar Jalan Teuku Umar pada kawasan drainase Gunungpangilun, peningkatan kapasitas drainase sekunder, dan studi terkait kawasan drainase yang mendesak.
Di samping itu, BWSS V juga akan melakukan perencanaan peningkatan kapasitas drainase Khatib Sulaiman, normalisasi penampungan air Ujunggurun, Ulakkarang, Airtawar dan Muaropenjalinan.
Di samping itu, BWSS V juga akan melakukan perencanaan peningkatan kapasitas drainase Khatib Sulaiman, normalisasi penampungan air Ujunggurun, Ulakkarang, Airtawar dan Muaropenjalinan.
Kemudian, pemasangan pompa banjir kawasan drainase Purus dan Ulakkarang serta peningkatan kapitas drainase utama. “Tentunya apa yang hendak dicapai tersebut sangat membutuhkan dukungan seluruh pihak. Sinergitas lintas sektoral sangat diperlukan sehingga dapat mewujudkan Padang bersih dan bebas dari banjir dapat terlaksana.
#dn/dani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar