Goasianews.com
Padang (SUMBAR) - Wakil Presiden RI H.Jusuf Kalla berserta istri HJ.Mufidah Jusuf Kala dan rombongan berkunjung ke Padang Sumatera Barat Sabtu, 4 November 2017.
Kunjungan Wapres dan rombongan ini terkait dengan beberapa agenda kegiatan, yaitu peresmian Rumah Sakit Universitas Andalas, penyerahan anugerah kewirausahaan pada mahasiswa Sumatera Barat, serta bakti sosial operasi katarak dan bibir sumbing bagi masyarakat, dan seminar, serta senam sehat.
Pembangunan Rumah Sakit Universitas Andalas yang dibangun melalui pendanaan Saudi Fund for Development (SFD) dan Islamic Development Bank (IDB) ini memiliki sejarah perjalanan panjang.
Kunjungan Wapres dan rombongan ini terkait dengan beberapa agenda kegiatan, yaitu peresmian Rumah Sakit Universitas Andalas, penyerahan anugerah kewirausahaan pada mahasiswa Sumatera Barat, serta bakti sosial operasi katarak dan bibir sumbing bagi masyarakat, dan seminar, serta senam sehat.
Pembangunan Rumah Sakit Universitas Andalas yang dibangun melalui pendanaan Saudi Fund for Development (SFD) dan Islamic Development Bank (IDB) ini memiliki sejarah perjalanan panjang.
Tiga Rektor Unand yang memiliki peran penting dalam sejarah pembangunan RS Unand |
Rencana pembangunan Rumah Sakit ini telah dimulai semenjak Rektor Unand, Prof Dr Musliar Kasim dan kemudian pembangunan fisiknya dilanjutkan semasa Rektor, Prof Dr Werry Darta Taifur, SE.MA dan finalisasi pembangunan fisik dan operasionalanya semasa Prof. Dr Tafdil Husni, SE.MBA. Jadi pembangunan Rumah Sakit Unand telah ditangani oleh tiga rektor Unand.
Dan sekarang, Sabtu 4 November 2017 merupakan momen yang sangat penting, karena Wakil Presiden RI H.Jusuf Kalla telah mengagendakan kunjungannya ke Padang untuk meresmikan Rumah Sakit Kebanggaan masyarakat Sumbar ini.
“Rumah sakit ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, baik dalam memberikan pelayan kesehatan maupun bagi pengembangan ilmu bidang kesehatan, ” kata JK saat meresmikan RS Universitas Andalas
Dulu ada anggapan, kata JK, rumah sakit pendidikan merupakan tempat prakteknya mahasiswa kedokteran, sehingga pasien dijadikan obyek untuk coba-coba. Padahal, setiap mahasiswa melakukan praktek selalu didampingi profesor yang andal. "Jadi rumah sakit dikampus, tentu kualitasnya jauh lebih baik, karena ada profesor yang mendampingi mahasiswa," katanya.
Rumah Sakit ini juga akan dapat menjadi sarana peningkatan pelayan kesehatan masyarakat Sumatera Barat. Sehingga diharapkan masyarakat Sumbar tidak perlu lagi berobat keluar negeri atau ketempat lain, tegas JK.
Pada kesempatan itu, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan “pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengapresiasi kehadiran Rumah Sakit Unand, dan berharap peningkatan kualitas kemampuan dokter-dokter di Sumbar terus mengembangkan diri memberikan keahlian yang terbaik, himbau Irwan Prayitno.
Selanjutnya, Rektor Unand Tafdil Husni mengatakan rumah sakit ini dibangun di atas lahan seluas 3,5 hektare. Adapun biaya pembangunannya mencapai Rp 680 miliar. “Dengan layanan kesehatan berkualitas. Sehingga kami bisa tingkatkan kelulusan dokter, dan meningkatkan profesionalitas profesi dokter ” ujarnya.
Tafdil Husni menambahkan “Rumah sakit ini memiliki 200 tempat tidur dilengkapi dengan sarana dan prasarana untuk pelayanan pasien. RS Unand melayani rawat jalan, pelayanan rawat inap, kamar operasi, UGD, instalasi farmasi, menerima rujukan, pelayanan ICU, dan ambulans.
“RS Unand juga dilengkapi fasilitas radioterapi onkologi, kemoterapi, dan gastroenteritis yang modern. Sehingga diharapkan RS Unand bisa memberikan pelayanan kesehatan yang sempurna kepada pasien. “Program unggulannya pada penyakit keganasan dan gastrointestinal,” ujarnya.
Sebagai Rumah Sakit tipe C, Rumah Sakit Unand termasuk Rumah Sakit yang memiliki fasilitas yang lengkap dan canggih. Pada saat ini Rumah Sakit Unand membuka layanan IGD dan PONEK 24 jam, Laboraterium 24 jam, Radiologi 24 jam, dan Farmasi 24 jam, memiliki 17 poli spesialis, poli umum dan poli gigi.
Rumah Sakit Unand didukung dengan alat-alat canggih dalam kasus onkologi dan gastroenterologi, seperti dengan tersedianya radioterapi, kemoterapi, dan MIS. Untuk ruang rawatan, terdapat rawat inap VIP, Kelas I, Kelas II, dan Kelas III, Ruang HCU, ICU, ICCU, CVCU, PICU, NICU. Selain itu juga terdapat fasilitas penunjang lainnya.
Di samping memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap, Rumah Sakit Unand juga didukung dengan tenaga medis yang professional. Bahkan, Rumah Sakit Unand akan terus meningkatkan fasilitas pelayanan dan siap untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, karena RS Unand saat ini telah berkerja sama dengan pihak BPJS.
Dan sekarang, Sabtu 4 November 2017 merupakan momen yang sangat penting, karena Wakil Presiden RI H.Jusuf Kalla telah mengagendakan kunjungannya ke Padang untuk meresmikan Rumah Sakit Kebanggaan masyarakat Sumbar ini.
“Rumah sakit ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, baik dalam memberikan pelayan kesehatan maupun bagi pengembangan ilmu bidang kesehatan, ” kata JK saat meresmikan RS Universitas Andalas
Dulu ada anggapan, kata JK, rumah sakit pendidikan merupakan tempat prakteknya mahasiswa kedokteran, sehingga pasien dijadikan obyek untuk coba-coba. Padahal, setiap mahasiswa melakukan praktek selalu didampingi profesor yang andal. "Jadi rumah sakit dikampus, tentu kualitasnya jauh lebih baik, karena ada profesor yang mendampingi mahasiswa," katanya.
Rumah Sakit ini juga akan dapat menjadi sarana peningkatan pelayan kesehatan masyarakat Sumatera Barat. Sehingga diharapkan masyarakat Sumbar tidak perlu lagi berobat keluar negeri atau ketempat lain, tegas JK.
Pada kesempatan itu, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan “pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengapresiasi kehadiran Rumah Sakit Unand, dan berharap peningkatan kualitas kemampuan dokter-dokter di Sumbar terus mengembangkan diri memberikan keahlian yang terbaik, himbau Irwan Prayitno.
Selanjutnya, Rektor Unand Tafdil Husni mengatakan rumah sakit ini dibangun di atas lahan seluas 3,5 hektare. Adapun biaya pembangunannya mencapai Rp 680 miliar. “Dengan layanan kesehatan berkualitas. Sehingga kami bisa tingkatkan kelulusan dokter, dan meningkatkan profesionalitas profesi dokter ” ujarnya.
Tafdil Husni menambahkan “Rumah sakit ini memiliki 200 tempat tidur dilengkapi dengan sarana dan prasarana untuk pelayanan pasien. RS Unand melayani rawat jalan, pelayanan rawat inap, kamar operasi, UGD, instalasi farmasi, menerima rujukan, pelayanan ICU, dan ambulans.
“RS Unand juga dilengkapi fasilitas radioterapi onkologi, kemoterapi, dan gastroenteritis yang modern. Sehingga diharapkan RS Unand bisa memberikan pelayanan kesehatan yang sempurna kepada pasien. “Program unggulannya pada penyakit keganasan dan gastrointestinal,” ujarnya.
Sebagai Rumah Sakit tipe C, Rumah Sakit Unand termasuk Rumah Sakit yang memiliki fasilitas yang lengkap dan canggih. Pada saat ini Rumah Sakit Unand membuka layanan IGD dan PONEK 24 jam, Laboraterium 24 jam, Radiologi 24 jam, dan Farmasi 24 jam, memiliki 17 poli spesialis, poli umum dan poli gigi.
Rumah Sakit Unand didukung dengan alat-alat canggih dalam kasus onkologi dan gastroenterologi, seperti dengan tersedianya radioterapi, kemoterapi, dan MIS. Untuk ruang rawatan, terdapat rawat inap VIP, Kelas I, Kelas II, dan Kelas III, Ruang HCU, ICU, ICCU, CVCU, PICU, NICU. Selain itu juga terdapat fasilitas penunjang lainnya.
Di samping memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap, Rumah Sakit Unand juga didukung dengan tenaga medis yang professional. Bahkan, Rumah Sakit Unand akan terus meningkatkan fasilitas pelayanan dan siap untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, karena RS Unand saat ini telah berkerja sama dengan pihak BPJS.
Sebelum diresmikan wapres, sudah ada kegiatan bakti sosial, seperti operasi katarak yang telah dimulai dengan kegiatan skrining pasien, 17-26 Oktober 2017 lalu yang diikuti sekitar 80 pasien. Setelah dilakukan skrining, pasien yang akan menjalankan operasi pada 3-4 November 2017 sejumlah 38 pasien katarak dan 2 pasien pteregium.
Sedangkan untuk kegiatan bakti sosial bibir sumbing skrining pasien dilaksanakan pada tanggal 1-2 November 2017 . Pasien yang telah mengikuti skrining akan menjalankan operasi pada tanggal 3-4 November 2017.
Untuk kegiatan bakti sosial, Rumah Sakit Unand tidak hanya membatasi bagi peserta yang berdomisili di kota Padang, namun juga terbuka untuk masyarakat Sumatera Barat bahkan di luar Provinsi, seperti Jambi dan Sumatera Utara.
Selain kegiatan bakti sosial, sebagai Rumah Sakit yang bermottokan "Bekerja dengan ilmu, amal, dan spiritual demi kemaslahatan pasien" Rumah Sakit Unand juga terus berbagi ilmu dengan mengadakan dengan kegiatan seminar yaitu tentang kesehatan kulit dan radioterapi terkini.
Seminar kesehatan kulit wajah dilaksanakan pada tanggal 1November 2017 dengan materi mengenai penggunaan kosmetik yang aman untuk kulit wajah yang disampaikan oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya. Peserta seminar juga disuguhkan berbagai tips mengatur keuangan untuk perawatan kulit yang disampaikan langsung oleh Ketua Dharma Wanita Universitas Andalas.
Pada tangal 2 November 2017 kegiatan dilanjutkan dengan seminar Radio terapi terkini. Sebagai Rumah Sakit yang terus memerhatikan mengenai kasus kanker di Indonesia, Rumah Sakit Unand hadir dengan didukung dengan peralatan yang canggih kesembuhan pasien kanker. Pada hari minggu 29 Oktober 2017 kegiatan ini juga diawali dengan senam sehat kanker.
#GAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar