Goasianews.com
Padang (SUMBAR) - Setelah banyaknya menerima laporan dari masyarakat melalui telepon, sms, dan pesan WhatsApp secara pribadi, mengenai pengaduan penelantaran ribuan jemaah umrah oleh perusahaan nakal, seperti biro perjalanan PT Bumi Minang Pertiwi (BMP) dan PT Rindu Baitullah. Akirnya DPRD Padang membuka posko pengaduan untuk masyarakat secara resmi.
"Kami berharap para jemaah kedua biro perjalanan umroh itu yang telantar melapor secara resmi ke posko yang telah dibuka ini," ujar ketua Komisi IV DPRD Padang Meidestal Hari Mahesa. Selasa (10/4).
Maidestal mengatakan, masyarakat banyak melapor melalui telepon, sms, dan pesan WhatsApp secara pribadi kepada sejumlah anggota DPRD Padang, setelah melalui berbagai rapat akhirnya Komisi IV DPRD merespon dengan membuka posko pengaduan khusus.
"Para jemaah tersebut banyak yang mengalami ketakutan dan tidak tahu ke mana melapor, apalagi pihak biro perjalanan umrah itu pun hanya menjanji-janjikan keberangkatan jamaah yang terlantar tersebut dan tidak jelas ujung pangkalnya," ujarnya.
Kata dia, pembukaan posko pengaduan ini hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Laporan para jemaah ini nantinya akan dikawal dan didampingi hingga tuntas.
"Kalau ada suara-suara yang bilang ini bukan tugas anggota dewan, itu sudah salah, karena tugas kami menghimpun aspirasi dari masyarakat, ini juga bagian dari menghimpun aspirasi itu," ujarnya.
Sebelumnya, ribuaan jemaah umrah dari biro perjalanan BMP Tour dan Travel ditelantarkan di Malaysia. Mereka batal berangkat ke Tanah Suci. BMP Tour dan Travel juga diduga menelantarkan jemaah di Makkah. Puluhan jemaah terpaksa tidur di lorong hotel karena biro perjalanan belum membayarkan sewa penginapannya. (Almurfi S/ 09)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar