Kadis PUPR Provinsi Sumbar Fathol Bari |
Goasianews,com
Padang (SUMBAR) - Dinas PUPR Provinsi Sumbar terus melakukan pengawasan serta pengendalian mutu pada setiap pembangunan yang ada dilingkungan kerjanya.
Hal ini di lakukan guna memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis, mulai dari peralatan kerja hingga penggunaan material.
Pembangunan Jembatan Lolong kota Padang, merupakan ruas jalan pingir pantai yang menghubungkan Pelabuhan Teluk Bayur menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Dan ini merupakan salah satu proyek srategis Prov.Sumbar yang akan memakan rentang waktu panjang dan menelan banyak anggaran.
Terkait pembangunan ruas tersebut, Kadis PUPR Provinsi Sumbar Fathol Bari menegaskan bahwa seluru kegiatan pembangunan harus sesuai Kuantitas dan standar mutu. jelasnya pada Goasianews.com (5/9/2018) melalui pesan WhatsApp 0812702xxxxx.
"KPA, PPTK, dan Konsultan Supervisi harus dapat mengawasi perkerjaan dengan baik, agar kegiatan berjalan sesuai kuantitas dan standar mutu yang di tetapkan di dalam spesefikasi" himbau Fathol Bahri
Lebih lanjut Fathol menerangkan "sejauh ini pelaksanaan kegiatan pembangunan jembatan lolong yang di kerjakan oleh PT.Rimbo Peraduan selaku kontraktor pelaksana berjalan dengan baik" terangnya.
Dikuti dari Laksusnews, Rabu (12/9), Dinas PUPR Provinsi Sumbar bersama UPT Laboratorium turun kelapangan meninjau pelaksanaan pekerjaan pembangunan jembatan Lolong kota Padang.
Adapun tim yang turun saat itu diantaranya Dinas PUPR Sumbar Trio Goneri, UPT Laboratorium Azmu Definos, konsultan pengawas PT Daya Cipta Rencana, Azwar dan didampingi kontraktor pelaksana Site manager PT.Rimbo Peraduan- Soei.
Pada saat itu, diketahui bobot pekerjaan pembangunan jembatan Lolong Padang sudah berhasil melebihi dari rencana skedul yang ada.
Sementara itu, PPTK Pembangunan Jembatan Lolong Kota Padang, Asnul Narfis didampingi stafnya Trio Goneri mengatakan Proyek pembangunan jembatan Lolong, kota Padang berjalan lebih cepat dari target yang ditetapkan.
Pekerjaan yang sudah dimulai sejak 5 April 2018, sampai 31 Oktober 2018 atau jangka waktu pengerjaan selama 210 hari kalender ini sudah mencapai 86,02 persen, dengan deviasi plus 1,469 persen.
Pembangunan yang dilakukan secara berkala dari dana APBD Provinsi Sumbar, dimulai sejak tahun 2016 lalu hingga sekarang. Dan pada tahun 2018 ini, dari hasil lelang dipercayakan kembali kepada PT. Rimbo Peraduan.
Menurut Asnul, selama ini PT. Rimbo Peraduan mampu bekerja maksimal sehingga dapat melebihi target yang ada. Dan hal itu hendaknya dapat dipertahankan hingga selesai, harapnya.
Ditambahkan Trio Goneri, “Selama ini, PT. Rimbo Peraduan sudah bekerja secara maksimal. Tidak ada molor bahkan terus melakukan kerja lembur”.
Disampaikannya, pembangunan jembatan lolong pada tahun 2018 ini sepanjang 95 meter. Kondisi sekarang, pekerjaan pemasangan dan pengadaan tiang pancang sebanyak 95 batang sudah terselesaikan.
Selanjutnya, pekerjaan yang tersisa yakni pekerjaan lantai dan balok travesium, dengan perkiraan bobot tersisa sekitar 20 persen.
Pada tahun 2016 dan 2017 lalu, pekerjaan pemasangan tiang pancang yang sudah terpasang sebanyak 150 titik. Namun secara keseluruhan Tiang pancang yang ada sebanyak 245 titik, jelasnya.
Adapun tujuan pembangunan jembatan lolong ini untuk mengurai kemacetan yang terjadi selama ini. Dengan target minimal pekerjaan bisa terselesaikan sampai Transito Lolong sehingga menjadi jalur alternatif yang dapat dilalui masyarakat.
Dampaknya, ekonomi masyarakat terutama yang berada di kawasan transito dan sekitarnya tentunya akan semakin bergairah, paparnya.
Sementara itu, Site manager PT. Rimbo Peraduan, Soei menambahkan, pada pekerjaan pembangunan jembatan lolong hingga saat ini belum dilakukannya adendum, semua masih sesuai dengan dokumen awal.
Untuk menunjang pekerjaan, maka ada beberapa Peralatan kerja yang digunakan, seperti kren, eksavator, mesin las, mesin catingwall dan peralatan pertukangan lainnya.
Sedangkan untuk memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja maka setiap pekerja dilengkapi dengan Alat Pelindung keselamatan kerja (APK) Seperti helm, sepatu boat, rompi dan lainnya.
Selain itu, mereka juga didaftarkan ke BPJS Tenaga kerja. Tercatat ada sebanyak 64 orang yang sudah didaftarkan, terangnya.
Disampaikannya, Kita optimis dapat menyelesaikan pekerja sesuai dengan waktu diberikan. Karena, setiap ada kesempatan maka dilakukan kerja lembur, ucapnya.
#dn/fitratul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar