Goasianews.com
Palu (SULTENG) - Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami di Sulawesi Tengah terus meningkat.
Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Rabu (3/10/2018) pukul 13.00, telah tercatat 1.407 orang. Jumlah tersebut masih sangat mungkin bertambah, lantaran tim SAR masih terus bergerak untuk melakukan proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban.
Korban meninggal tersebut tercatat dari berbagai wilayah, mulai dari Kota Palu, Kabupaten Donggala, Sigi, hingga Parigi Moutong. Mereka kebanyakan tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa, serta terseret arus ketika tsunami. Dari jumlah tersebut, sebanyak 519 korban telah dimakamkan di TPU Paboya.
Selain korban meninggal, jumlah korban luka berat juga bertambah menjadi 2.459 jiwa. Sebanyak 113 orang dilaporkan hilang, 152 orang tertimbun, dan 65.733 rumah rusak berat
Dilaporkan pula, 70.821 warga yang terdampak gempa dan tsunami mengungsi di 141 titik.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, hingga H+5 gempa, tim SAR sudah bisa memasuki seluruh kawasan terdampak, termasuk Kabupaten Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong.
Komunikasi dilaporkan sudah mulai lancar, meskipun belum semua daerah pulih.
"Komunikasi sudah mulai lancar meskipun belum semua ter-cover. Di Donggala baru di bagian selatan hingga tengah, belum sampai di bagian utara dari Kabupaten Donggala. Begitu pula dengan di Sigi dan Kota Palu," kata Sutopo kepada wartawan, Rabu (3/10/2018).
Dikatakan, kini pPercepatan pemulihan infrastruktur juga terus dilakukan, meliputi jaringan listrik, pasokan BBM, dan akses jalan menuju ke daerah terdampak.
#pal/ BNPB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar