Goasianews.com
Jakarta - Hari ini (1/11/2018) genab sudah 500 hari pasca penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, yang terjadi pada 11 April 2017 silam.
Novel tiba-tiba disiram air keras oleh dua pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor, seusai melaksanakan shalat subuh di masjid tak jauh dari rumahnya.
Cairan itu mengenai wajah Novel. Namun, hingga saat ini, polisi belum berhasil mengungkap pelaku penyerangan Novel.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, KPK berharap agar pelaku penyerangan Novel bisa segera ditemukan.
"Saat ini hampir 500 hari, itu tersangkanya belum ditemukan. Kami berharap pelaku penyerangan itu bisa ditemukan," kata Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (31/10/2018) malam.
Febri mengingatkan, penyerangan tersebut bukan semata terhadap pribadi Novel, melainkan juga kepada seluruh pejuang antikorupsi yang mendukung agenda pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Ini bukan soal Novel pribadi tapi kepentingan yang lebih besar," kata dia. Ia juga berharap publik tak lupa atas peristiwa yang menimpa Novel tersebut.
Febri mengatakan, pimpinan KPK juga sudah menugaskan sejumlah orang sebagai tim dari KPK untuk terus berkoordinasi dengan Polri dalam mendukung pengungkapan kasus tersebut.
"Pimpinan berkoordinasi jika ada yang dibutuhkan dari KPK (berupa) informasi atau sejenisnya, tim itulah nantinya yang akan memberi informasi kepada Polri," ujar Febri.
Untuk mengungkap kasus ini, Novel sudah beberapa kali diperiksa di Komnas HAM.
KPK juga melihat bagaimana hasil perkembangan dari Komnas HAM tersebut. "Karena dari informasi yang kami dengarkan ada rencananya akan disampaikan kepada presiden dan pada publik.
Semoga bisa lebih memberikan titik terang bagaimana penanganan kasus itu," harap Febri.
# yan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar