Goasianews.com
Riyadh (Arab Saudi) - Arab Saudi menolak untuk mengonfirmasi keberadaan Saud al-Qahtani yang diduga menjadi salah satu pelaku pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul, 2 Oktober 2018.
Mengutip Al Jazeera, Selasa (8/1/2019), Saud al-Qahtani merupakan mantan pembantu Pangeran Mohammed bin Salman. Ia dipecat pada Oktober lalu usai pembunuhan jurnalis Washington Post itu.
Dugaan keterlibatan Saud al-Qahtani dalam pembunuhan Khashoggi dijawab Kerajaan Arab Saudi dengan mengeluarkan larangan bepergian ke luar negeri bagi Qahtani.
Kerajaan juga mengatakan bahwa pihaknya sedang dalam proses penyelidikan terhadap al-Qahtani pada November 2018. Namun, pernyataan itu merupakan yang terakhir disampaikan pihak Kerajaan.
Washington Post melaporkan, usai pernyataan penyelidikan itu Arab Saudi tak lagi mengeluarkan pernyataan terkait Saud al-Qahtani. Warga Jeddah melaporkan bahwa Saud al-Qahtani terlihat di kota itu.
Terkait hal ini, Pemerintah Saudi menolak untuk mengonfirmasi apakah Qahtani dibebaskan, ditahan atau berada di bawah dakwaan. Qahtani juga tak menanggapi email yang meminta komentar soal keberadaannya.
Direktur eksekutif dari Pusat Arab Washington, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa hilangnya Qahtani adalah "perkembangan alami dari penyelidikan [Arab Saudi]" dan kemungkinan digunakan sebagai strategi untuk menjaga MBS [Pangeran] dari tuduhan terkait pembunuhan Khashoggi.
Saud al-Qahtani dituduh menjadi pemeran utama dalam pembunuhan Khashoggi. Ia menjadi bagian dari 17 orang yang dikenai sanksi dari pemerintah AS karena diduga terlibat pembunuhan Khashoggi.
(deni)
#sumber: Yantina Debora/ Al Jazeera/ Washington Post
Tidak ada komentar:
Posting Komentar