Goasianews.com
Padang (SUMBAR) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera mencatat di dua kota setempat mengalami inflasi pada bulan April 2019. Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,44 persen dan Kota Bukittinggi juga mengalami inflasi 0,51 persen.
Kepala BPS Sumatera Barat Sukardi menjelaskan inflasi di Kota Padang mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan bulan Maret 2019 yang sebesar 139,95. Sementara Kota Bukittingi juga terjadi di kenaikan inflasi jika dibandingkan dengan bulan Maret 2019 sebesar 130,95.
"Penyebab kenaikan itu karena adanya kenaikan harga pengeluaran untuk bahan makanan, kesehatan, pendidikan transportasi, dan beberapa kelompok lainnya. Serta adanya kenaikan harga sejumlah komoditas yang turut menyumbang inflasi pada April 2019," katanya, Kamis (2/5).
Ia menyebutkan untuk harga komoditas yang menjadi penyumbang inflasi di Sumatera Barat itu, tercatat kenaikannya mencapai 50 persen. Seperti di Kota Padang, penyumbang inflasi dari komoditas bawang putih mengalami kenaikan harga 50,99 persen, bawang merah kenaikannya 27,47 persen, dan komoditas petai juga turut andil dengan harga yang naik itu mencapai 13,89 persen.
"Untuk harga-harga komoditas lainnya rata-rata juga mengalami kenaikan, tapi tidak terlalu tinggi. Di Padang, tiga komoditas itu yang memang mengalami kenaikan harga yang cukup siginifikan," ujarnya.
Sementara di Kota Bukittinggi, harga komoditas yang mengalami kanaikan itu ialah bawang putih 39,24 persen, bawang merah 19,85 persen, tomat/sayur 14,36 persen, cabai merah 14,47 persen, dan komoditas lainnya juga turut mengalami kenaikan, hanya saja tidak teralu tinggi, dan masih dalam takaran harga yang normal.
"Kenaikan ini berkemungkinan dikarenakan efek jelang Ramadhan. Untuk itu kepada instansi terkait, BPS berharap segera mengambil tindakan, supaya kondisi tersebut segera dikendalikan. Karena melihat di tahun-tahun sebelumnya, Sumatera Barat telah mampu bergerak keluar dari kondisi inflasi yang tinggi," harapnya.
Data yang diungkap oleh BPS ini, turut dibenarkan oleh para ibu rumah tangga yang berbelanja di pasar. Lela mengatakan yang paling terasa kenaikan harga komoditas itu yakni bawang merah dan putih. Bahkan bawang putih terbilang cukup sulit ditemukan di pasar.
Lela menyebutkan, biasanya untuk bawang putih cukup mudah ditemukan di pedagang-pedagang. Sekarang hanya sebagian kecil yang menjualnya, itu pun jika dijual yang harganya mencapai Rp55 ribu per kilogram, sementara biasnya hanya Rp25 ribu per kilogram. Belum lagi untuk bawang merah, bawangnya ada, cuma harganya mencapai Rp45 ribu per kilogram.
"Biasanya cabai merah yang naik jelang Ramadhan ini, eh malah bawang merah dan bawang putih yang naik. Ketika ditanya ke pedagang, mereka bilang pasokan kurang," jelasnya.
Sejauh ini terkait adanya kenaikan harga komoditas tersebut, belum ada upaya dari pemerintah seperti Dinas Perdagangan ataupun Badan Urusan Logistik (Bulog) setempat melakukan langkah yang kongkorit, untuk menstabilkan harga-harga komoditas tersebut.
#dn/ Hendra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar