Bendera kebangsaan Amerika Serikat bersanding dengan bendera kebangsaan Iran (Foto: Tehran Time). |
Goasianews.com
Berlin - Konfrontasi antara Amerika Serikat (AS) dan Iran semakin meruncing, dan dikhawatirkan meningkat menjadi eskalasi militer.
Demikian disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas, Senin (10/6), sebagai pejabat Barat paling senior yang mengunjungi Teheran bulan lalu.
Dilansir dari Reuters, Iran menuding AS mengobarkan perang ekonomi dengan menerapkan kembali sanksi terhadap ekspor minyak. Kendati demikian, menurut Maas, Iran masih ingin berhubungan dengan Eropa, untuk menyelamatkan kesepakatan pakta nuklir 2015, dengan imbalan pencabutan sanksi.
Berkaitan dengan hal ini, Eropa seolah-olah terjebak di antara kepentingan AS dan Iran, yang masing-masing telah mengambil sikap yang semakin agresif dalam beberapa pekan terakhir.
"Situasi di wilayah ini sangat ekspkosif dan sangat serius. Peningkatan ketegangan yang ada berpotensi dapat menyebabkan eskalasi militer," ujar Maas.
Seperti diketahui, Eropa yang menetang keputusan AS keluar dari pakta nuklir 2015, berjanji akan membantu Iran menemukan cara lain berdagang, kendati sejauh ini tidak berhasil.
Semua perusahaan besar Eropa yang telah mengumumkan rencana berinvestasi di Eropa, telah membatalkan rencananya, karena takut dihukum AS.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Iran, menyebut Eropa belum melakukan banyak hal untuk menyediakan alternatif perdagangan.
"Sejauh ini, kami belum melihat langkah-langkah praktis dan nyata dari Eropa untuk menjamin kepentingan Iran," terang juru bicara Kemlu Iran, Abbas Mousavi.(dn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar