Tengah memantau kondisi lapangan. (Artul, Pengawas lapangan dari pihak Kontraktor Pelaksana) |
Goasianews.com
Padang (SUMBAR) - Berlari meninggalkan status kawasan pemukiman kumuh perkotaan, area Batang Arau dan sekitarnya terus bersolek dan di sempurnakan menjadi Kawasan Wisata Terpadu Kota Padang.
Menyambung kesuksesan tahun lalu, pada Tahun Anggaran 2019 ini, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, melalui Balai Besar Pemukiman Wilayah Sumatera Barat - Satker Pelaksanaan Prasarana Pemukiman Provinsi Sumbar kembali melaksanakan kegiatan lanjutan perkerjaan Peningkatan Kualitas Pemukiman Kumuh Perkotaan yang berlokasi di Batang Arau, Kec Padang Selatan Kota Padang.
Dengan nomor kontrak HK.02.03/01-KONST/PKP-SB/VII-2019, PT.Fikri Bangun Persada JO PT.Sulfi Bangun Abadi telah ditetapkan selaku pihak pelaksana yang telah memenangkan tender dalam proses lelang (LPSE) Kementrian PUPR pada paket kegiatan tersebut.
Zuherman selaku PPK beserta tim Pelaksana dan Konsultan Pengawas sedang berkoordinasi dilapangan (27/08) |
Dengan nilai penawaran Rp 14.975.242.000,- dan masa pelaksanaan selama 170 Hari Kalender. Maka PT.Fikri Bangun Persada JO PT.Sulfi Bangun Abadi wajib menuntaskan kegiatanya sesuai Spesifikasi Teknis yang telah tertuang dalam kontrak kerja, serta mengacu pada ketentuan-ketentuan kaidah yang sesuai, berlaku dan yang telah di tetapkan oleh Kementrian PUPR.
Dari penelusuran tim GoAsianews.com di lapangan (26 Agustus s/d 2 September 2019) terlihat kegiatan berjalan kondusif, dan koordinasi antara pelaksana dengan warga yang terdampak pembangunan terlihat baik serta lancar, hingga ratusan perkerja yang menjalankan aktifitas terlihat nyaman dalam melaksanakan kegiatannya.
Selain itu, pihak pelaksana juga terlihat piawai dalam pengaturan lalulintas logistik (material), sehingga akses jalan yang sempit tidak terlalu berdampak pada kemacetan.
Artul, Pengawas lapangan dari pihak Kontraktor pelaksana menjelaskan, "masyarakat sekitar sangat mendukung kegiatan pembangunan ini" ungkapnya pada GoAsianews.com (2/09) saat di temui di lokasi proyek.
Dan terkait kegiatan secara teknis, Artul memaparkan "mengingat areal kawasan yang akan di kerjakan sangat panjang, maka sebayak 120 Orang pekerja kita bagi dalam beberapa kelompok kerja, hal ini di lakukan agar proses kegiatan berjalan cepat, lancar dan tepat" terangnya.
Lebih lanjut Artul menjelaskan "saat penghitungan progres pada minggu ke enam kemaren (per sabtu 31/08) kami telah mencapai progres 30 % lebih, dan jika di hitung dari skedul mingguan kita berada pada posisi plus 5 %" ucapnya.
Artul memastikan dari sisi ketersedian material tidak ada terkendala. "yang kami kawatirkan hanya dari faktor cuaca, seperti dua hari belakangan ini kegiatan sedikit melambat karena hujan dan ini sifatnya non teknis" jelas Artul.
Secara terpisah, Khaidir, salah seorang tertua di kampung tersebut sangat merasa bersyukur ada pembangunan yang bersekala besar masuk dan secara drastis telah merubah wajah kampungnya.
"Saya sudah puluhan tahun tinggal di kaki Gunung Padang Batang Arau ini, semenjak kecil hingga beranak cucu" ucapnya.
"Dari kondisi awal hingga perkembangan demi perkembangan di kampung ini sangat terekam jelas dalam memory saya,, dan saya sangat bersyukur pembangunan yang berbasis penataan lingkungan ini dapat terlaksana di Batang Arau, karena pembangunan kawasan berbasis penataan lingkungan akan berdampak langsung terhadap kebiasaan dan pola hidup masyarakat, terutama pada sisi menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka" ungkap Khaidir.
Secara terpisah, Khaidir, salah seorang tertua di kampung tersebut sangat merasa bersyukur ada pembangunan yang bersekala besar masuk dan secara drastis telah merubah wajah kampungnya.
"Saya sudah puluhan tahun tinggal di kaki Gunung Padang Batang Arau ini, semenjak kecil hingga beranak cucu" ucapnya.
"Dari kondisi awal hingga perkembangan demi perkembangan di kampung ini sangat terekam jelas dalam memory saya,, dan saya sangat bersyukur pembangunan yang berbasis penataan lingkungan ini dapat terlaksana di Batang Arau, karena pembangunan kawasan berbasis penataan lingkungan akan berdampak langsung terhadap kebiasaan dan pola hidup masyarakat, terutama pada sisi menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka" ungkap Khaidir.
#deni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar