Goasianews.com
Jayapura - Warga yang mendaftar untuk dievakuasi ke Jayapura semakin meningkat. Hal tersebut dipicu oleh ketakutan pasca kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Komandan Lanud Silas Papare Jayapura Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso menyebutkan, hingga kini jumlah warga yang mendaftar mencapai 10.000 orang.
"Sekarang yang daftar sudah sekitar 10.000. Ada 2.670 yang sudah diangkut ke Jayapura," ujar Bowo di Jayapura, Minggu (29/9/2019).
Dari data yang dimiliki Kodim 1702/Jayawijaya, tercatat ada 6.784 orang di Wamena yang kini tengah mengungsi. Mereka seluruhnya sudah mendaftar untuk dievakuasi ke Jayapura.
Namun, jumlah tersebut diperkirakan akan terus berubah, karena ada arus pengungsian baru dari kabupaten di sekitar Jayawijaya.
"Dari pos-pos di sekitar pegunungan sekarang banyak menuju ke Wamena. Memang sempat ada isu bahwa di Tolikara akan terjadi gejolak juga, sehingga mereka banyak yang merapat ke Wamena," kata Bowo.
Bowo menyebutkan, kini sudah ada dua unit pesawat Hercules yang digunakan untuk mengevakuasi warga dari Wamena ke Jayapura. Pesawat juga untuk mengirim bantuan dari Jayapura ke Wamena.
Untuk mengakomodasi seluruh pengungsi tersebut, menurut Bowo, diperlukan waktu beberapa hari, agar mereka semua bisa diterbangkan.
"Tentu hari ini belum selesai, mungkin 3-4 hari ke depan bisa diselesaikan," ucap Bowo.
Selain itu, Bowo menyebut ada 528 warga Wamena yang kini mengungsi di Jayapura. Mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki kerabat di Jayapura, sehingga terpaksa tinggal di pengungsian.
"Mereka berharap ada pesawat yang bisa mengantar mereka ke Makassar dan Jawa, tapi kami sekarang fokusnya Jayapura-Wamena dulu," terangnya. (indri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar