Prov.Sumbar Daerah Rawan Bencana, BPBD Lakukan Mitigasi Secara Berkesinambungan.

Goasianews.com

Padang (SUMBAR) - Wilayah Provinsi Sumatera Barat memiliki tingkat risiko bencana yang tinggi, maka harus ada langkah-langkah pengurangan risiko bencana melalui mitigasi bencana secara berkesinambungan.

Pemerintah Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah berkomitmen dan serius untuk melakukan penanggulangan bencana.

Hal inilah yang menjadi dasar dilaksakannya kegiatan ini, ucap Kalaksa BPBD provinsi Sumbar Erman Rahman ketika membuka acara Bimbingan teknis (Bimtek) program hitung cepat pengkajian kebutuhan pasca bencana (jitu pasna) Provinsi Sumatera Barat angkatan III, di Padang. Rabu (20 November 2019).

Penanggulangan bencana harus dilakukan sejak tahap pra bencana, saat bencana hingga pasca bencana.

Untuk itu, perlu mempersiapkan masyarakat yang tangguh bencana serta mempercepat proses bantuan pasca bencana, jelasnya.

Ditambahkan, Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi (RR) BPBD Sumbar, Suryadi Eviontri lebih jauh menjelaskan.

Untuk penanggulangan bencana itu diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2007.

Disitu disebutkan, bahwa dalam penanggulangan bencana haruslah dilakukan secara bersama sama dengan berbagai upaya.

Semua unsur yang ada seperti masyarakat, pemerintah

daerah dan pusat serta dunia usaha ikut terlibat sesuai dengan kapasitasnya masing masing, paparnya.

Sambung Suryadi lagi, Pada penanganan darurat berlangsung, maka tahapan pemulihan yaitu rehabilitasi dan rekonstruksi (RR) juga segera dimulai dengan melakukan perhitungan atau penilaian awal atas akibat dan dampak bencana tersebut.

Penilaian akibat bencana meliputi penilaian atas kerusakan, kerugian, gangguan akses, gangguan fungsi dan peningkatan risiko serta penilaian dampak bencana meliputi penilaian atas dampak bencana terhadap perekonomian dan fiskal, kehidupan sosial, budaya dan politik, kualitas pembangunan manusia dan kualitas lingkungan hidup, terang Suryadi.

#deni