Goasianews.com
Tokyo - Gunung berapi Sakurajima di Jepang meletus lagi pada Jumat, 8 November 2019. Namun kali ini, gunung tersebut memuntahkan kolom abu terbesarnya dalam tiga tahun, kata pejabat setempat.
Letusan itu mengeluarkan asap dan puing lebih dari 3 mil ke udara, menurut Badan Meteorologi Jepang.
Letusan di kawah gunung, Minamidake, tercatat sampai pada ketinggian 3.412 kaki atau 1.039 meter dari permukaan kawah. Langit menggelap di pulau Kyushu, barat daya Jepang dan membentuk awan abu terbesar sejak 2016.
Pejabat Prefektur Kagoshima mengatakan, tidak ada laporan kerusakan atau korban.
"Aktivitas eksplosif terus berlanjut," ujar agensi cuaca Volcanic Ash Advisory Center, mengutip UPI.com, Minggu (9/11/2019), mengacu pada kolom abu yang naik hingga 7.000 kaki atau 2.133 meter dari puncak gunung, mengancam pesawat terbang yang melayang di dekat gunung.
Batuan yang terkandung dalam abu vulkanik dapat tersangkut ke dalam mesin jet dan menghentikan pesawat terbang.
Misalnya saja, empat mesin British Airways jenis Boeing 747 pernah rusak setelah melalui awan abu di atas perairan Indonesia pada 1982. Untungnya, awak kapal berhasil menyalakan kembali mesin pesawat dan mendarat dengan selamat.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan, aktivitas vulkanik diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan, meskipun puing-puing aliran lava kemungkinan hanya sekitar radius kecil yang mengelilingi kawah.
Badan peramal cuaca lain di Kagoshima menilai Gunung Sakurajima berada di Level 2 pada Jumat, 8 November 2019. Peringatan bagi wisatawan untuk tidak mendekati kawah.
Gunung berapi paling aktif di Jepang, Gunung Sakurajima, berada di semenanjung yang dulunya merupakan pulau. Lava dari letusan tahun 1914 menghubungkannya dengan Semenanjung Osumi di pulau Kyushu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar