WHO Peringatkan Waspada Pandemi Baru di Bumi - Go Asianews

Breaking


Minggu, 13 September 2020

WHO Peringatkan Waspada Pandemi Baru di Bumi


GoAsianews.com
Jakarta - Pandemi Covid-19 yang menyerang bumi belum usai, World Health Organization (WHO) kembali memberi peringatan agar masyarakat bersiap menghadapi pademi berikutnya.

General Director WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan Covid-19 yang sekarang melanda bumi, bukan satu-satunya wabah, harus mewaspadai pandemi baru yang akan muncul di depan. "Ini bukan pandemi terakhir," kata Tedros dalam jumpa pers di Jenewa, dikutip dari Reuters, Sabtu (12/9/2020).

Menurutnya sejarah mengajarkan kita bahwa wabah dan pandemi adalah fakta kehidupan. Tetapi ketika pandemi berikutnya datang, dunia harus siap, lebih siap daripada saat ini.

Karenanya ia meminta tiap negara berinvestasi lebih dalam kesehatan masyarakat. Sebelumnya memang dunia pernah dilanda wabah SARS di 2002. Namun berbeda dengan Covid-19, SARS bisa dibendung dalam beberapa bulan.

Dunia juga pernah dilanda Flu Spanyol di tahun 1918 hingga 1920. Sepertiga populasi dunia saat itu terinfeksi penyakit dari virus H1N1 ini, di mana sekitar 50 juta orang tewas.

Sebelumnya organisasi ini juga memperingatkan negara-negara soal vaksin corona (Covid-19). Otorisasi terlalu dini, yang dilakukan tanpa menunggu hasil fase III, bisa menimbulkan masalah.

"Risiko menyetujui vaksin terlalu dini bagi kami adalah, pertama-tama, akan sangat sulit untuk melanjutkan uji klinis acak," kata Kepala Ilmuan WHO Dr. Soumya Swaminathan dikutip dari CNBC International.

"Dan kedua, ada risiko memperkenalkan vaksin yang belum dipelajari secara memadai dan mungkin ternyata memiliki kemanjuran yang rendah. Sehingga tidak mengakhiri pandemi ini atau malah memperburuk, karena profil keamanan yang tidak dapat diterima."

Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Mike Ryan juga meminta negara dan pengembang vaksin mengumpulkan data yang lebih memadai. Terutama ke jenis populasi mana vaksin akan disalurkan.

"Saat vaksin diperkenalkan ke bagian populasi yang lebih besar dan mungkin lebih beragam, efek samping negatif dapat muncul," katanya ditulis media yang sama menekankan pada risiko keamanan. 
(roy/ CNBC Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat datang di www.goasianews.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred:
-->