TES dan Shalter diwilayah Ulak Karang Kecamatan Padang Utara |
GoAsianews.com
Padang (SUMBAR) - Warga Sumatera Barat, khususnya Kota Padang, tengah khawatir dengan kabar bakal adanya gempa besar dan tsunami raksasa yang bersumber dari patahan Megathrust Mentawai.
BPBD Sumbar menyampaikan prediksi para ahli bakal adanya gempa dahsyat berkekuatan Magnitudo 8,9! Gempa itu pun bakal memunculkan tsunami.
Diprediksi gempa tersebut dapat memicu gelombang tsunami raksasa setinggi 10 Meter dengan panjang 5 Kilometer yang akan menyapu habis Kota Padang.
Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan PK BPBD Sumbar Syahrazad Jamil dalam Webinar Tsunami Awareness Day yang digelar, Jumat 13 November 2020 lalu.
Dampak dari patahan Megathrust Mentawai ini telah lama menjadi perhatian Pemerintah Pusat. Dan oleh sebab itu jalur-jalur evakuasi telah dipetakan, begitupun dengan titik-titik kumpul dan Tempat Evakuasi Sementara (TES) atau shalter.
Keberadaan TES dan shalter sebagai titik kumpul dan evakuasi pengungsi saat bencana sangat penting, oleh sebab itu Pemerintah Pusat telah menggelontorkan dana Puluhan Miliar untuk membangun TES dan Shalter di wilayah Provinsi Sumatera Barat.
Saluran air tidak berfungsi |
Namun sepertinya investasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Pusat demi kepentingan masyarakat banyak tersebut telah disia-siakan oleh pemerintah kota Padang.
Hal ini terlihat pada kondisi TES dan Shalter diwilayah Ulak Karang Kecamatan Padang Utara yang sangat memperhatikan.
Sampah dan kotoran penuhi toilet dan menyumbat saluran pipa pembuangan |
Lantai TES digenangi air karena ada kebocoran, lampu penerang serta stop kontak dan kabel listrik copot dari posisinya, kondisi toilet sangat berantakan, dipenuhi sampah dan menyumbat saluran pipa pembuangan, kran-kran air ludes entah kemana.
Sejumlah peralatan pembangkit listrik dari tenaga surya di lantai lima hilang, seperti baterai panel surya tidak terlihat lagi.
Lampu, kabel listrik dan stop kontak copot dari posisinya |
Banyak pihak yang menyayangkan kondisi ini, sementara Kota Padang berada dalam ancaman bencana besar (Gempa dan Tsunami)
Seharusnya pemerintah Kota Padang memperhatikan fasilitas yang sangat kursial ini, ungkap Defri, salah seorang warga Ulakkarang pada GoAsianews.com (18/11/2020).
"Rusaknya fasilitas pendukung membuat TES dan Shalter ini hilang manfaat, sementara Miliar Rupiah uang negara telah disedot untuk pembangunan ini"
"Seharusnya pemerintah kota Padang harus bijak dan arif dalam menyikapi kondisi aset ini, dan sudah selayaknya fasilitas-fasilitas seperti ini dipelihara dan dirawat dengan baik, karena sangat penting keberadaannya bagi masyarakat" ucap Defri.
(deni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar