Diburu Waktu Pegelaran MTQ Nasional 2020, Hasil Konstruksi Jalan Stadion Sikabu akan Jadi Sorotan Kejati Sumbar - Go Asianews

Breaking


Jumat, 26 Februari 2021

Diburu Waktu Pegelaran MTQ Nasional 2020, Hasil Konstruksi Jalan Stadion Sikabu akan Jadi Sorotan Kejati Sumbar


GoAsianews.com

Padang (SUMBAR) - Diburu waktu pegelaran MTQ Nasional 2020 silam, telah menyebabkan hasil konstruksi ruas jalan utama menuju Stadion Sikabu menjadi sorotan Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat.



Baru di PHO pada tahun lalu (2020), ruas jalan utama menuju Stadion Sikabu Padang Pariaman ini alami kerusakan yang cukup parah. Hal ini menyedot perhatian banyak pihak.


Peningkatan kontruksi berupa pengaspalan dan pengamanan tebing yang dilakukan pada 2020 kemaren telah menyedot anggaran sebesar Rp.15,3 Miliar, pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan oleh PT.Alco Sejahtera Abadi sebagai perusahaan pemenang tender.


Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumbar, Anwarrudin telah menerima informasi terkait amburadulnya pengerjaan proyek ruas jalan utama stadion sikabu tersebut.


Kajati Sumbar, Anwaruddin Sulistiyono didampingi oleh Wakajati, Yusron, Asisten Intelijen Kejati Sumbar, Teguh Wibowo dan Humas Kejaksaan Sumbar Yunelda memastikan, walapun informasi tersebut didapatkan melalui individu insan pers atau pemberitaan media, hal tersebut tetap akan di tanggapi dan akan dilakukan penyelidikan secepatnya.


"Meskipun laporan tersebut diterima bukan secara tertulis dari masyarakat atau LSM, pihak Kejati akan tetapi menyelidiki nya", ucap Anwarrudin kepada beberapa awak media Rabu(24/2/2021) dikantornya.


Lebih lanjut Anwaruddin memaparkan, "apabila itu menyangkut pelanggaran hukum dan berpotensi rugikan negara, pihak Kejati pastikan tidak perlu menunggu laporan tertulis dari masyarakat dulu, baru dilakukan penyelidikan, itu tidak benar", tegasnya.


"Insan Pers juga bagian dari masyarakat, dan jika laporan itu terlontar dari mulut / pemberitan dari insan pers.., tidak ada alasan untuk tidak menanggapinya".


"Saya baru disini, untuk itu butuh waktu untuk melakukan penyelidikan sebagai langkah awal proses hukumnya, jelas Anwarrudin.


Sebelumnya proyek pengaspalan yang menjadi akses menuju stadion utama Sikabu (main stadium) diduga pelaksanaan tidak sesuai spesifikasi. Akibatnya mutu pekerjaan tidak bagus, sementara jalan tersebut merupakan urat nadi perekonomian masyarakat setempat.


Masyarakat berharap kepada pihak Kejaksaan Tinggi untuk mengusut dugaan korupsi yang terjadi di proyek milik Dinas PUPR Sumatera Barat tersebut.


Saat ini proyek tersebut masih dalam tahap pemeliharaan. Bagaimana cara perbaikan dalam masa pemeliharaan  tentu akan menjadi tolak ukur ketahanan dan usia kontruksi tersebut, sebab dalam proses masa pelaksanaan ada kelemahan dan terburu-buru, karena ruas tersebut harus tuntas sebelum Pelaksanaan pergelaran MTQ Nasional 2020 kemaren.


Dicontohkan pada kontruksi tebing jalan yang retak, pekerjaan pada item ini harus dilakukan pembongkaran ulang, "ucap Defrianto ketua LSM AWAK pada media ini (24/02/2021).


"Kalau hanya melakukan penambalan pada bagian yang retak.., berarti perbaikan yang dilakukan dapat disimpulkan abnormal / tidak wajar" tegas Defrianto.


Lebih lanjut Defrianto menjelaskan "jika pola perbaikan seperti ini selalu dilakukan pihak Dinas PUPR Sumbar.., maka dapat dipastikan kontruksi tersebut hanya akan menghabiskan anggaran daerah, karena ketahanan kontruksi tidak akan pernah bisa sesuai dengan usia yang telah direncanakan" jelasnya.


Sebagaimana penelusuran media ini dilapangan (Minggu 7/02/2021) lalu, kerusakan parah terlihat pada bagian konstruksi penahan tebing. Konstruksi bangunan ini "patah". Hal tersebut dapat terlihat dari garis retakan yang lebar dan membentang sangat panjang, dari bagian lantai atas hingga dasar konstruksi.


Terkait dinding pengaman tebing, Defrianto memaparkan " diduga konstruksi ini tidak memakai tapak, retak pada pasangan batu dan mortal dikarenakan metoda pelaksanaan dan teknik pengerjaan kurang baik, campuran mortal yang tidak homogen, banyak pasir dari pada semen" 


"Serta banyaknya pasangan batu yang berongga/tidak padat, spasi antar batu terlalu dekat bahkan ada saling bersentuhan".


"Dan pada bagian kontruksi bangunan jalan, terlihat hamparan aspal hanya satu lapis, dan jenis lapisan aspal ini masih diragukan, apakah lapisan AC Base atau lapisan AC-BC".


"Dan diduga lapisan perkerasan beraspal keropos/berpori, kondisi ini dimana komposisi agregat kasar, medium, halus dan aspal tidak ideal, pemakaian pasir > 15% dan kadar aspal kurang/rendah, agregat kotor, lapis permukaan tipis, adanya lapisan yang pemadatannya kurang padat," jelas Defrianto.

Simak videonya...



(deni/tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat datang di www.goasianews.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred:
-->