GoAsianews.com
Sijunjung (SUMBAR) - Ruas jalan Nasional yang melintasi Kabupaten Sijunjung rawan banjir jika terjadi hujan, hal ini dipicu buruknya saluran drainase dibeberapa titik pada perlintasan tersebut. Selain mengganggu aktivitas lalulintas, genangan air ini juga memicu kerusakan pada badan jalan. Untuk mengantisipasi hal ini, sudah sewajarnya masyarakat sebagai pemilik bangunan juga membuat gorong-gorong sendiri sesuai kebutuhan.
Terkait hal tersebut, Bupati Kabupaten Sijunjung Benny Dwifa Yuswir menjelaskan "Kita sudah arahkan pak camat dan jajaran pemerintah terbawah untuk menyikapi hal tersebut" ungkap Benny pada GoAsianews.com (24/05).
"Dan terkait keluhan masyarakat diruas jalan yang tengah diperbaiki, semoga perbaikan ini segera selesai agar tidak terjadi masalah berikutnya" harap Bupati Benny.
Kondisi disalah satu titik ruas jalan pada paket Preservasi Muaro kalaban - Kiliranjao (KM 147) |
Sementara itu, Ketua LSM AWAK berharap Pemkab Sijunjung untuk selalu proaktif dalam memberi arahan pada masyarakat yang berada dipinggiran Jalan Lintas Sumatera di wilayah Pemkab Sijunjung, agar bangunan atau tempat usaha yang mereka dirikan tidak menutup saluran drainase jalan. Ucap Defrianto Tanius Ketua LSM AWAK Prov.Sumbar (22/05/2021) di Sijunjung.
Lebih lanjut Defrianto memaparkan, "Ruas jalan Nasional yang melintasi Kabupaten Sijunjung rawan banjir jika terjadi hujan, hal ini dipicu buruknya saluran drainase dibeberapa titik pada perlintasan tersebut".
"Jadi hendaknya pemilik bangunan juga membuat gorong-gorong sendiri sesuai kebutuhan, jangan pula setelah mendirikan bangunan saluran air ditimbun"
"Selain mengganggu aktivitas lalulintas, genangan air ini juga memicu kerusakan pada badan jalan, semoga hal ini menjadi perhatian khusus Kepala Daerah baru yang memimpin Pemkab Sijunjung" harapnya.
"Sinergi seperti ini penting dilakukan oleh pemerintah daerah, agar investasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat dalam pembangunan jalan mampu bertahan sesuai umur perencanaan, ucap Defrianto.
Saluran air masyarakat pada badan jalan untuk mengurangi debu |
Dan Defrianto Tanius juga mendesak pihak Pemkab Sijunjung untuk menertibkan selang saluran air yang mengarah ke badan jalan yang tengah dilakukan pengerjaan (pemadatan persiapan badan jalan) yang akan dilakukan Rigid Beton, seperti di ruas KM 147.
"Karena kalau masyarakat terus-terusan mengaliri air ke badan jalan tentu pemadatan yang telah dilakukan akan percuma, badan jalan yang telah padat akan rusak kembali"
"Dan pengrigitan (betonisasi) mustahil untuk dilakukan pada kondisi lahan seperti ini"
Terkait saluran air ke badan jalan, Darmalus, salah seorang masyarakat sekitar memaparkan, "hal ini kami lakukan untuk menetralisir debu yang berterbangan ke udara" paparnya.
"Dan apakah hal ini dapat merusak struktur badan jalan yang akan dilakukan perkerasan.., kami awam dan tidak memahami hal tersebut" ungkap Darmalus mengakui.
Penghamparan Primtcoat |
Penyiraman air untuk menetralisir debu |
Dari penelusuran media ini dilapangan, untuk menetralisir debu pada titik perkerjaan, pihak PJN Wilayah II Padang melalui PPK 2.2 secara intens melakukan penyiraman pada badan jalan di pagi dan sore hari, serta juga telah melakukan upaya memberi lapisan primtcoat beberapa kali pada badan jalan yang telah dilakukan pemadatan untuk meminimalisir pencemaran udara karena debu.
(deni).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar