Kastin tegak dengan komponen Herisontal ini dibuat secara terpisah, dengan cara mencor lebih dahulu pada bagian tegak, dan selanjutnya melakukan pengecoran pada bagian komponen Herisontal. |
GoAsianews.com
Padang (SUMBAR) - Pemerintah Kota Padang tengah memacu program peningkatan daya tarik destinasi pariwisata. Pembangunan jalur pejalan kaki / pedestarian di kawasan Jln.Samudra pantai Padang merupakan salah satu upaya dari peningkatan daya tarik destinasi pariwisata di kota ini.
Saat ini kegiatan pembangunan infrastruktur tersebut tengah berjalan, dengan menggunakan anggaran APBD kota senilai Rp.806.011.171.79.
Namun sangat disayangkan, dalam perjalanannya, pembangunan infrastruktur tersebut menjadi sorotan publik yang melintas dikawasan tersebut.
Sorotan yang menjadi perhatian publik yakni terkait pada item pemasangan penanda pembatas jalan (Kastin)
Sebagaimana lazimnya, Kastin atau Kerb yang difungsikan sebagai pembatas antara jalan dengan paving block pada trotoar merupakan produk beton pabrikasi. Tetapi entah mengapa, pembuatan salah satu perangkat jalan ini dibikin secara manual.
Gambar: Kastin Tegak dengan komponen Herisontal (pabrikasi) |
Pada wilayah tersebut, pembuatan pembatas jalan ini dilakukan dengan model Kastin tegak dengan komponen Herisontal.
Lucunya pembuatan Kastin tegak dengan komponen Herisontal ini dibuat secara terpisah, dengan cara mencor lebih dahulu pada bagian tegak, dan selanjutnya melakukan pengecoran pada dibagian komponen Herisontal.
Indrawan, salah seorang pemerhati kontruksi di Sumbar menyayangkan kejadian tersebut.
"Kok bisa-bisanya ya.., pembuatan perangkat pembatas jalan ini dilakukan dengan metode tersebut" ucap Hendrawan (Sabtu 21/08/2021) di Padang.
"Kemana perginya perusahaan yang memberikan dukungan pabrik pada item (Kastin) tersebut" tanya Hendrawan.
"Dan terkait kualitas beton pada Kastin tersebut, hal ini juga diragukan"
"Jika kualitas konstruksinya tidak sesuai.., namun tetap dilaksanakan, hal ini berpotensi merusak citra kepemimpinan Hendri Septa sebagai Walikota Padang di sektor pembangunan dan pariwisata" tandasnya.
Bagaimanakah tanggapan pihak Dinas Pariwisata Kota Padang mengenai hal ini.., kita tunggu informasi selanjutnya.
Plang proyek terpaku dipohon Kelapa |
(tim/dn).
Berita Terkait : Pedestrian Kawasan Wisata, Noviyanti : Pelaksanaan Harus Sesuai Spesifikasi Teknis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar