GoAsianews.com
Jakarta - Beton siklop (cyclop) adalah istilah untuk material beton, yang pada umumnya untuk kebutuhan struktur bangunan pembuatan bendungan dan konstruksi jembatan.
Untuk menghasilkan beton cor terbaik dalam konstruksi ini, maka dibutuhkan berbagai bahan dan material, seperti semen portland, pasir batu dan kerikil. Bahan juga termasuk batu dengan ukuran tertentu yang umumnya adalah 10 hingga 20 cm (batu mangga).
Batu sebagai material utama haruslah dipilih dan yang berkualitas, salah satu cirinya adalah batu keras, awet, bebas dari retak, serta tidak rusak karena pengaruh cuaca.
Untuk hasil yang maksimal, maka batu haruslah bersudut runcing yang tidak terkontaminasi dengan bahan lain (lumpur/tanah) yang bisa menghambat pengikatan dengan beton.
Untuk ukuran batu yang digunakan adalah tidak lebih dari 25 Cm, dan proporsi agregat batu yang lebih besar ini tidak boleh lebih dari 20%.
Semua batuan tersebut haruslah dibasahi terlebih dahulu sebelum ditempatkan. Untuk volumenya sendiri adalah sepertiga dari total voklume pekerjaan beton siklop.
Agar konstruksi ini optimal hasilnya, maka setiap batuan ini haruslah dilindungi dengan adukan beton dengan tebal 15 cm. Sedangkan jarak antara batu pecah maksimum adalah 30 cm dengan jarak terhadap permukaan minimum adalah 15 cm. Pada permukaan bagian atas, harus dilindungi dengan beton penutup atau disebut dengan caping.
Berikut contoh komposisi pemasangan 1 m3 beton siklop:
– 60 % beton campuran 1 PC : 2 PB : 3 KR. (PC= Portland Cement, PB = Pasir Batu, dan KR = Kerikil)
– 40 % batu mangga ukuran 10-20 Cm
(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar