Gedung Kebudayaan Sumbar |
GoAsianews.com
Padang (SUMBAR) - Bila biasanya hotel identik dengan tempat menginap, kini definisi ini terus bertambah dengan berbagai fasilitas baru sehingga para pengunjung hotel bisa belajar budaya langsung dari arsitektur yang ada. Dan tentunya hal ini akan menambah nilai plus yang sangat luar biasa.
Seperti Hotel Indigo Singapura, Bali, dan Bangkok, Disini anda bisa belajar kebudayaan lokal.
Banyak cerita yang disimpan di Hotel Indigo Singapore Katong, seperti nuansa desain yang memiliki keunikan sebagai rumah untuk perkebunan kelapa, sebelum Singapura berkembang pesat menjadi negara maju di abad 20. Sebagian besar arsitektur hotel yang ada masih asli dan berciri khas peranakan yang sangat kental. Bahkan berbagai dekorasi serta desain furnitur juga dipikirkan dengan cermat agar bisa sesuai dan cocok dengan kesan zaman dahulu
Lain lagi di Hotel Indigo Bali Seminyak yang memiliki kebudayaan yang kental. Masyarakat Bali percaya bahwa rumah memiliki proporsi tata ruang untuk memastikan bahwa bangunan dan penghuninya selalu mendapatkan keuntungan untuk sukses. Kepercayaan ini disebut dengan “Tri Hita Karana” yaitu pembagian ruangan yang memiliki hubungan dengan angka tiga. Untuk itu, Hotel Indigo menyesuaikannya dengan baik sehingga sesuai dengan kepercayaan di Bali, dilengkapi juga dengan patung batu Bedogol yang ditempatkan di sisi rumah untuk menangkal roh jahat.
Desain di Hotel Indigo Wireless Road Bangkok juga menampilkan kebudayaan yang kaya dan indah. Di kota yang penuh dengan kuil dan jajanan pasar, terdapat juga berbagai gaya hidup yang modern. Seperti dengan namanya, Wireless Road, Hotel Indigo menyajikan dinding mural yang penuh dengan radion dan mengingkatkan pengunjung dengan kelahiran Thai Radio. Mural sepeda dan tuktuk juga mengambil bagian di sini.
Tak berhenti sampai di situ, Hotel Indigo juga melestarikan berbagai kebudayaan dengan memberikan sentuhan wisata di Singapura, kain khas dari Bali, dan kerajinan sutera di Thailand. Berbagai sentuhan hotel ini dapat menciptakan inspirasi dan kejutan pengalaman otentik bagi para wisatawan, serta membangun kedekatan dengan budaya lokal dan seni dari daerah tersebut.
"Di Sumatera Barat, kita berharap, mencuatnya wacana pembangunan hotel dikawasan Gedung Kebudayaan Sumbar menjadi kenyataan, karena selain sebagai objek penyumbang PAD (Pendapatan Asli Daerah), keberadaan Hotel juga akan menjadi sarana pengenalan adat dan budaya Minangkabau yang sangat efektif bagi pengunjung/turis yang menginap," ucap Sutan Arya, pada GoAsianews.com, Rabu (3/1/2023).
(deni).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar