GoAsianews.com
Jakarta - Antartika adalah benua yang terkenal dengan suhu dingin yang ekstrem dan lingkungan yang keras. Namun, benua ini sedang mengalami perubahan dramatis akibat pemanasan iklim global.
Nicoletta Cannone, ahli ekologi di Universitas Insubria menjelaskan bahwa dua tanaman berbunga tengah tumbuh subur dan menyebar dengan cepat di Antartika. Keduanya yaitu rumput rambut Antartika (Deschampsia antarctica) dan pearlwort Antartika (Colobanthus quitensis), dilansir dari laman Smithsonian Magazine.
Lazimnya, kondisi ekstrem di benua es ini tidak memungkinkan banyak tanaman untuk tumbuh dengan mudah. Namun, perubahan iklim yang meningkatkan suhu di Antartika telah mengubah lanskapnya.
Penelitian di Pulau Signy, Antartika, mengungkap tanaman-tanaman ini tumbuh jauh lebih cepat daripada sebelumnya. Antara 2009 dan 2019, beberapa di antaranya tumbuh hingga 10 kali lebih cepat daripada periode 1960-an hingga 2009, dikutip dari India Times.
Bunga Tumbuh Akibat Perubahan Iklim
Penyebab utama dari peningkatan pertumbuhan tanaman ini adalah perubahan iklim. Antartika, yang sebelumnya dianggap kebal terhadap perubahan iklim global, ternyata mengalami pemanasan tiga kali lebih cepat daripada wilayah lain di dunia selama tiga dekade terakhir.
Selain itu, suhu musim panas di Pulau Signy meningkat secara signifikan setiap tahun. Suhu udara rata-rata tahunan di pulau ini naik sekitar 1,8 Fahrenheit atau sekitar -17 Celsius antara 1960 dan 2018.
Penurunan jumlah anjing laut berbulu juga berdampak pada pertumbuhan tanaman di Antartika. Lebih sedikit anjing laut berbulu di pulau itu membuat lebih sedikit tanaman yang terinjak-injak oleh mereka.
Meskipun peningkatan pertumbuhan tanaman ini mungkin terlihat sebagai perkembangan positif, ada beberapa dampak yang perlu diperhatikan.
Pertama, pertumbuhan tanaman-tanaman tersebut dapat bersaing dengan lumut yang merupakan jenis vegetasi utama di Antartika. Kondisi ini bisa mengganggu keseimbangan ekosistem yang rapuh di benua ini.
Kedua, peningkatan pertumbuhan tanaman asli ini juga bisa mengubah susunan kimiawi tanah di Antartika. Potensi risiko ini dapat memengaruhi cara bahan organik terurai dan bahkan menurunkan lapisan es.
Ketiga, suhu yang lebih tinggi juga dapat membuka peluang bagi spesies tanaman asing untuk tumbuh di Antartika. Potensi risiko ini dapat mengancam ekosistem yang unik dan rapuh tersebut.
Peringatan Besar Krisis Iklim
Peningkatan pertumbuhan tanaman di Antartika menjadi tanda peringatan besar bahwa krisis iklim memengaruhi bahkan daerah terpencil di Bumi. Perubahan iklim menciptakan lingkungan yang lebih hangat di Antartika sehingga tanaman dapat tumbuh dengan cepat.
Bunga tumbuh di Antartika juga menjadi bukti konkret bahwa tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim sangat mendesak. Peningkatan suhu Antartika berpotensi menghasilkan 'penghijauan' setempat, tetapi mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada sebelumnya. (detik/twu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar