GoAsianews.com
Padang (SUMBAR) - Amanah, yang memiliki definisi "dapat dipercaya", menjadi alasan tertinggi mengapa banyak masyarakat Padang menginginkan kembali Hendri Septa untuk memimpin Kota Padang pada periode masa bhakti 2024-2029 nanti.
Hal tersebut dirangkum oleh tim GoAsianews.com berdasarkan penyampaian, sudut pandang dan penilaian dari masyarakat dibeberapa lokasi kunjungan yang dilakukan oleh Hendri Septa dimasa kompanye ini. Seperti di Pasar Gaung, Seberang Palingan Kecamatan Padang Selatan, Ulak Karang Kecamatan Padang Utara, dan lainnya.
Mereka menyampaikan, "bukti amanah tersebut dapat tercermin dari realisasi program-program unggulan yang dijanjikan oleh Hendri Septa kepada masyarakat Kota Padang dikepemimpinan sebelumnya (periode masa bhakti 2019-2024) dapat terwujud dengan baik, bahkan melampaui target.
"Dan supernya sosok Hendri Septa selaku seorang pemimpin yang dapat diandalkan terlihat pasca hantaman Covid19 yang begitu hebat melumpuhkan segala lini. Namun seiring berjalannya waktu, Kota Padang dapat bangkit dalam komando sang Walikota Hendri Septa.
Data dan Fakta
Capaian kinerja makro adalah capaian kinerja yang menggambarkan keberhasilan penyelenggaraan pemerintah secara umum dan komprehensif tentang kesehatan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan kualitas hidup.
Selama Hendri Septa menjadi Wali Kota Padang (2021-2024), capaian kinerja makro Kota Padang meningkat dan sukses. Capaian tersebut dihasilkannya karena keberhasilan dari berbagai program yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Padang berkolaborasi dengan swasta, dan pihak terkait lainnya yang berkontribusi terhadap pembangunan.
Pascapandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Kota Padang mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 3,65 persen pada tahun 2021, naik menjadi 4,31 persen di tahun 2022, dan kenaikan cukup tinggi pada 2023 menjadi 4,54 persen.
Capaian tahun 2023 tersebut melebihi target Pemerintah Kota Padang sebagaimana yang tertuang pada Indikator Kinerja Daerah (IKD) Perubahan RPJMD Kota Padang 2019-2024 (Perda No. 8 Tahun 2021), sebesar 4,43 persen.
Sementara itu, persentase jumlah angka kemiskinan tahun 2023 di Kota Padang sebesar 4,17 persen. Persentase ini terendah dalam 12 tahun terakhir. Angka tersebut turun dari tahun sebelumnya (2022) 4,26 persen, dan 4,94 persen di tahun 2021. Capaian tahun 2023 tersebut melampaui target IKD pada Perubahan RPJMD Kota Padang 2019-2024, yaitu di angka 4,22 persen.
Jika dilihat dari indeks kedalaman kemiskinan, juga mengalami penurunan. Tercatat 0,61 di tahun 2022, turun menjadi 0,44 pada tahun 2023. Dari sisi indeks keparahan kemiskinan juga mengalami penurunan, pada tahun 2022 0,13, turun menjadi 0,07 di tahun 2023.
Selanjutnya, tingkat pengangguran terbuka juga mengalami penurunan secara signifikan. 13,37 persen pada tahun 2021, turun menjadi 11,69 persen di tahun 2022, dan kembali turun menjadi 10,86 persen pada tahun 2023. Angka tersebut jauh melampaui target IKD Perubahan RPJMD Kota Padang 2019-2024, yakni 13,09 persen. Capaian 2023 juga telah melampaui target tahun 2024, yaitu 12,86 persen.
Dari sisi tingkat kesejahteraan, PDRB per kapita (ADHB) Kota Padang juga mengalami peningkatan signifikan. 70,88 juta pada tahun 2021, naik menjadi 78,36 juta di tahun 2022, dan naik kembali menjadi 84,53 juta pada tahun 2023. Capaian tahun 2023 tersebut jauh malampaui target IKD pada Perubahan RPJMD Kota Padang 2019-2024, yaitu 77,23 juta, dan juga melampaui target tahun 2024, yakni sebesar 82,04 juta.
Untuk PDRB, Hendri Septa selama memimpin Kota Padang berhasil meningkatkan PDRB Kota Padang sebesar 14,562 triliun. Pada tahun 2021 sebesar 65,178 triliun, naik menjadi 72,978 triliun pada tahun 2022. Sedangkan pada tahun 2023 naik menjadi 79,704 triliun. Capaian tahun 2023 tersebut berhasil menjadikan Kota Padang sebagai kota ke-8 terbesar di luar Pulau Jawa.
IPM Kota Padang selalu naik selama 3 tahun terakhir, 82,90 di tahun 2021, 83,29 di tahun 2022, dan 83,98 pada tahun 2023. Capaian tahun 2023 tersebut berhasil mengantarkan Kota Padang menjadi kota peringkat ke-5 dengan SDM paling maju di luar Pulau Jawa.
(red/dn)
No comments:
Post a Comment