GoAsianews.com
Padang (SUMBAR) - Pelayanan publik merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan hak masyarakat, baik secara pribadi maupun berkelompok. Pelayanan publik dapat berupa barang, jasa, atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik, yakni pihak pemerintah.
Pelayanan publik yang baik harus mencakup seluruh stakeholder yang membutuhkannya, termasuk kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, lanjut usia, wanita hamil, anak-anak, korban bencana alam, korban bencana sosial dan lainnya.
Pelayanan publik yang baik harus mendahulukan kepentingan publik, mempermudah urusan publik, mempercepat pelaksanaan urusan publik, serta memberikan kepuasan kepada publik.
Dan dalam implementasinya, OPD sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pelayanan publik memiliki peranan yang sangat krusial. Karena ini merupakan salahsatu indikator penting dalam menentukan keberhasilan sebuah roda kepemerintahan di mata masyarakatnya.
OPD dilingkungan Pemerintah Kota Padang terus berupaya melakukan hal yang terbaik dalam sisi pelayanan publik, hal tersebut dibuktikan dari pencapaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang berhasil mencapai nilai 88,79 pada tahun 2024. Angka ini bukan hanya menunjukkan lonjakan, tetapi juga menempatkan Padang dalam kategori A atau “sangat baik” secara nasional.
Kepuasan publik yang meningkat ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Asisten III Administrasi Umum, Corri Saidan, menyampaikan apresiasi dalam rapat evaluasi IKM yang digelar di kantor Bappeda pada Kamis, 7 November 2024.
Corri Saidan menjelaskan, “IKM Kota Padang naik sebesar 3,99 poin dibandingkan tahun lalu yang mencapai 84,8 dengan kategori B atau ‘baik.’ Dengan melihat target yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024, yaitu pada angka 85 poin di 2024, kita sudah berhasil melebihi ekspektasi.” ungkapnya.
Lebih lanjut Corri Saidan memaparkan, "lonjakan ini tentu saja menjadi sinyal kuat bahwa strategi pelayanan publik yang diterapkan pemerintah kota semakin efektif. Salah satu sektor yang memainkan peran besar dalam pencapaian ini adalah Dinas Sosial Kota Padang, yang berhasil meraih nilai 93,18 dalam Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) yang dilakukan tahun ini.
"Hasil ini bukan sekadar angka, tetapi juga mengantarkan Dinas Sosial sebagai peringkat pertama di antara badan dan dinas pemerintah dalam lingkup 11 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta peringkat keenam dari total 30 OPD/unit kerja di Kota Padang," terangnya.
Berbagai Indikator Spesifik Menjadi Tolok Ukur Kinerja Pelayanan
Konsultan dari lembaga survei independen Iconesia, yang dipercaya dalam proses evaluasi, menjelaskan bahwa dari 30 OPD yang disurvei, terdapat 12 OPD yang masuk dalam kategori sangat baik, sedangkan sisanya, yakni 18 OPD, berada dalam kategori baik.
"Kami berperan sebagai jembatan yang menampung aspirasi masyarakat dan menyampaikannya secara transparan ke OPD terkait. Melalui indikator-indikator yang telah kami tetapkan, kami dapat melihat dengan jelas bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat Kota Padang.” ungkap Nur Rusliah, Konsultan lembaga survei independen Iconesia.
"Survei yang dilakukan Iconesia tidak hanya berbasis pada penilaian subjektif, tetapi menggunakan sembilan indikator spesifik sebagai tolok ukur kinerja pelayanan, yaitu: persyaratan pelayanan, sistem, mekanisme, dan prosedur, waktu penyelesaian, biaya atau tarif, spesifikasi produk/jenis pelayanan, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana, penanganan pengaduan, saran, serta sarana dan prasarana.
"Setiap indikator tersebut mencerminkan aspek penting dalam layanan publik yang memungkinkan masyarakat untuk menilai secara objektif", ungkapnya.
Komitmen Dinas Sosial Padang sebagai Pelaksana Pelayan Publik
Sebagai pengemban tanggung jawab di bidang sosial, Dinas Sosial Kota Padang memang memiliki peran vital dalam memastikan pelayanan yang cepat dan efektif. Pencapaian nilai 93,18 dalam SKM menjadi bukti nyata bahwa mereka berhasil merespons kebutuhan masyarakat secara optimal. Survei ini melibatkan 71 responden, sedikit lebih tinggi dari target awal yaitu 70 orang, sehingga hasil yang diperoleh dapat diandalkan untuk merepresentasikan kepuasan publik secara lebih luas.
Dalam proses menuju prestasi ini, Dinas Sosial telah menerapkan pendekatan strategis melalui pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM, serta penyesuaian kebijakan pelayanan yang lebih responsif. Fokus pada kompetensi pelaksana dan perilaku pelaksana dua indikator utama dalam survei ini telah berbuah hasil positif, terbukti dari apresiasi masyarakat terhadap profesionalisme staf di dinas ini.
Dengan keberhasilan ini, Dinas Sosial Kota Padang berkomitmen untuk terus mempertahankan dan bahkan meningkatkan kualitas pelayanan mereka. Pencapaian yang diraih tidak hanya menunjukkan prestasi, tetapi juga menjadi tantangan baru agar tetap konsisten memenuhi harapan masyarakat.
Harapan dan Tantangan
Keberhasilan IKM Kota Padang tahun ini tentu membawa harapan baru bagi layanan publik di masa mendatang. Pemerintah Kota Padang, melalui berbagai dinas dan badan, diharapkan mampu mempertahankan kinerja optimal ini, sekaligus tetap membuka ruang untuk aspirasi dan saran masyarakat demi pelayanan yang lebih baik lagi.
Dengan sembilan indikator sebagai standar layanan, pemerintah dan lembaga survei Iconesia memiliki alat evaluasi yang jelas dan terukur. Tantangan ke depan adalah bagaimana terus menjaga dan bahkan meningkatkan skor pada setiap indikator tersebut, serta memastikan setiap aspek pelayanan publik benar-benar dilakukan secara cepat, tepat dan terukur.
Sebagai kota yang semakin maju, Kota Padang harus tetap berkomitmen untuk mendukung transparansi, kualitas, dan kepercayaan masyarakat, dan diharap mampu menjadi inspirasi bagi daerah lainnya di Indonesia.
(M/d)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar