GoAsianews.com
Jakarta - Pemerintah RI melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman serta Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan mendorong pelaku usaha bidang perumahan untuk menciptakan rumah subsidi yang ramah lingkungan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Belum lama ini, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Yudhoyono meninjau perumahan bersubsidi Mulia Gading Kencana (MGK) di Serang, Banten.
Perumahan subsidi ini telah bersertifikat Bangunan Gedung Hijau (BGH) dan rekor MURI sebagai Perumahan Subsidi Pertama yang Mendapatkan Sertifikasi Bangunan Gedung Hijau (BGH).
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Ara dan Menteri AHY mengapresiasi pembangunan rumah bersubsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang mengutamakan kualitas dan ramah lingkungan (green housing/green building) tersebut.
Menko AHY mengatakan, pembangunan rumah yang ramah lingkungan memberikan nilai tambah kenyamanan bagi para penghuninya.
"Karena ada beberapa parameter yang harus dipenuhi seperti mempersiapkan ruang-ruang terbuka. Kemudian juga agar penggunaan energi semakin efisien, tidak perlu setiap saat pasang lampu, karena cahaya matahari bisa langsung dinikmati oleh para penghuni rumah, termasuk efisiensi air, pengelolaan sampah, dan lain sebagainya," ujarnya.
Rumah subsidi yang tersedia di Perumahan MGK sekitar 350 unit yang dibagi dalam dua kluster yakni 200 unit di kluster Kirana yang sudah terisi penuh dan sekitar 150 unit di Cluster Permai yang sudah terjual.
Rumah subsidi ini memiliki luas bangunan 36 meter persegi dengan luas lahan 60 m2 dengan kamar tidur, kamar mandi, ruang keluarga dan halaman belakang ruang terbuka hijau untuk menjemur pakaian dan dapur terbuka. (rel).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar