GoAsianews.com
Sawahlunto (SUMBAR) - UNESCO telah menetapkan Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto sebagai Warisan Dunia (World Heritage) untuk kategori budaya (Cultural Heritage). Hal tersebut terungkap dalam sidang pertemuan komite warisan dunia (World Heritage Committee) sesi ke 43, di Baku, Azerbaijan, (6 Juni 2019).
Pengakuan UNESCO terhadap situs ini didasarkan pada dua kriteria nilai universal yang dimiliki oleh Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS). Nilai universal itu adalah pertukaran teknologi pertambangan antara Belanda dengan daerah jajahannya, dan sebagai contoh dari teknologi tinggi yang dapat mengatasi tantangan ekstrem alam yang dihadapi.
Dengan kata lain, pembangunan tambang batu bara Ombilin dan jalur kereta api merupakan sebuah misi tidak mungkin, namun berhasil ditunaikan. Sehingga Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) menjadi sebuah situs yang diakui oleh dunia untuk dijaga, dirawat, dan dimanfaatkan secara bersama-sama.
Hasil pembangunan menjadikan kawasan terminal dan sekitarnya terlihat rapi, bersih, elegan dan klasik, tampa menghilangkan nilai historis dari Kota tersebut. |
Pasca penetapan dari UNESCO menjadi sangat krusial, dimana geliat pembangunan daerah diupayakan singkron dan memenuhi langkah-langkah strategis dalam menjaga citra kota sebagai kota warisan budaya, agar sejarah dan warisan budaya ini tidak memudar dimakan waktu, namun menjadi lebih menarik untuk dikunjungi.
"Hal ini menjadi tantangan besar bagi Pemerintah Kota Sawahlunto, untuk terus berjuang dan berkolaborasi dengan berbagai Kementerian dan lembaga terkait, serta stakeholder lainnya, agar pembangunan kawasan kota sejarah ini dapat terus ditingkatkan", ucap Ibnu Rasyid, putera kelahiran Talawi, Kota Sawahlunto. Selasa (7/01/2024).
Lebih lanjut Ibnu memaparkan, "sesungguhnya dikawasan Kota Sawahlunto ada beberapa Infrastruktur-infrastruktur yang harus dibenahi dan dipugar, tapi ingat.. rehabilitasi jangan sampai menghilangkan nilai historis dari bangunan tersebut", pesan Ibnu.
"Serta juga perlu adanya penambahan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya, agar suasana Kota yang menyimpan sejarah panjang ini dapat menjadi sebuah magnet yang kuat, dalam mencuri perhatian dan menarik minat kedatangan para wisatawan", tambahnya.
Sebagai putera daerah, Ibnu Rasyid sangat berterima kasih kepada pemerintah pusat dan kementerian PU, yang telah melakukan pembangunan dan rehabilitasi sarana-prasarana dikawasan terminal Kota Sawahlunto yang baru saja tuntas pelaksanaanya. "Dan semoga pembangunan, rehabilitasi dan penataan kawasan terminal ini menjadi energi baru bagi Kota Sawahlunto dalam mengembangkan sektor wisatanya, karena hal ini akan berdampak besar pada peningkatan perekonomian masyarakat," ulas Ibnu.
Sebagaimana diketahui, Ditjen Cipta Karya Kementerian PU melalui Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Provinsi Sumatera Barat (BPPW Sumbar), pada akhir Desember 2024 lalu baru saja menuntaskan pelaksanaan kegiatan pembangunan Penataan Kawasan Pusaka di Kota Sawahlunto, yang berlokasi dikawasan terminal.
Penataan Kawasan Pusaka diareal terminal Kota Sawahlunto ini secara drastis telah merubah wajah kota. |
Rehabilitasi dan Penataan Kawasan Pusaka diareal terminal Kota Sawahlunto ini secara drastis telah merubah wajah kota. Sebagaimana terpantau oleh GoAsianews.com, Selasa (7/01/2025), kawasan terminal dan sekitarnya terlihat rapi, bersih, elegan dan klasik, tampa menghilangkan nilai historis dari Kota tersebut. Hal ini begitu kental terlihat pada desain kursi serta lampu pada daerah terminal, suasana ini membawa kita ke masa tempo doeloe.
Terpisah, Kepala BPPW Sumbar, Maria Duni Isa, melalui PPK kegiatan Penataan Kawasan Pusaka Kota Sawahlunto, Istiadi Nugroho (PPK - PKP) mengatakan, Sawahlunto memiliki aset sejarah yang berpotensi besar untuk menarik wisatawan lokal dan mancanegara.
"Kota ini memiliki aset sejarah yang sangat luar biasa, yang tentunya memiliki potensi yang sangat besar dalam menarik kunjungan wisatawan", ucap Istiadi Nugroho, Rabu (8/01/2025).
"Hal tersebut dibuktikan dengan ditetapkannya Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Dan antara WTBOS dengan Kota Sawahlunto adalah sebuah satukesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam perjalanan sejarah ini", terangnya.
"Dan sejarah warisan budaya ini memiliki potensi besar untuk menarik kunjungan wisatawan lokal, bahkan mancanegara. Tergantung bagaimana kepiawaian pihak Pemerintah Kota mengemasnya dan mempromosikannya", tambah Istiadi.
Lebih lanjut Istiadi Nugroho memaparkan, "sebagai etalase wajah kota, memang perlu sentuhan pembangunan, penataan dan pembenahan infrastruktur. Oleh karena itu, Ditjen Cipta Karya Kementerian PU, melalui Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sumbar melakukan penataan dikawasan pusat kota/terminal. Yang tertuang dalam paket kontrak kegiatan pelaksanaan pembangunan Penataan Kawasan Pusaka Kota Sawahlunto".
"Alhamdulillah, saat ini kegiatan telah tuntas pada akhir Desember 2024 lalu, dan hasilnya dapat kita lihat dan nikmati secara bersama. Dan kami sangat berharap, hasil pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan dapat dijaga secara bersama-sama," harap Istiadi.
Sebagaimana diketahui, pelaksanaan kegiatan pembangunan Penataan Kawasan Pusaka Kota Sawahlunto ini bersumber dari dana APBN, dengan menggandeng mitra kerja yakni CV.Tata Karya Pratama selaku kontraktor pemenang tender, dengan anggaran terkontrak Rp. 4 M, dan PT.Synpra Engineering Consultant selaku supervisi.
(deni)
No comments:
Post a Comment