Gedung Teknik Industri dan Teknik Lingkungan Unand yang baru saja tuntas pelaksanaan pembangunannya. |
GoAsianews.com
Padang (SUMBAR) - Ditjen Cipta Karya Kementerian PU kembali menuntaskan pembangunan infrastruktur penunjang pendidikan. Terpantau oleh GoAsianews, Rabu (22/01/2025), fasilitas penunjang pendidikan tersebut teruntuk dan berlokasi di kampus Universitas Andalas Padang, Provinsi Sumatera Barat.
Gedung baru tiga lantai, dengan struktur bangunan berdesain khas Universitas Andalas tersebut yakni, gedung Teknik Industri dan Teknik Lingkungan Unand.
Sempat tertunda beberapa waktu, akhirnya PT.Andica Parsaktian Abadi dengan kontrak baru pada Tahun 2024 dapat menuntaskan pelaksanaan kegiatan pembangunan, tepatnya pada akhir Desember 2024 lalu.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya pembangunan Gedung Teknik Industri dan Teknik Lingkungan Unand ini sempat terhenti semenjak tahun 2015 silam. Dan pada tahun 2023, Ditjen Cipta Karya Kementerian PU kembali melanjutkan pembangunan gedung. Namun sangat disayangkan.., pelaksanaan pembangunan gedung yang terkontrak dengan pihak rekanan (kontraktor pelaksana) disaat itu mengalami beberapa kendala, yang berujung pada pemutusan kontrak kerja.
Dan pada 2024, prosedur tahapan pelaksanaan kegiatan pembangunan kembali dilakukan oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian PU, yang akhirnya PT.Andica Parsaktian Abadi ditunjuk sebagai pihak kontraktor pelaksana untuk melanjutkan pembangunan Gedung Teknik Industri dan Teknik Lingkungan Unand tersebut.
Pihak manajemen PT.Andica Parsaktian Abadi yang dihubungi GoAsianews mengaku dapat bernafas lega karena telah menuntaskan pelaksanaan kegiatan pembangunan gedung sesuai harapan dan perencanaan.
"Alhamdulillah kegiatan lanjutan pembangunan gedung Teknik Industri dan Teknik Lingkungan Unand telah tuntas," ucap Andryadi, Project Manager PT.Andica Parsaktian Abadi, yang dihubungi Rabu (22/01/2025).
"Semoga fasilitas yang dibangun dapat digunakan dan dimanfaatkan serta membawa faedah sesuai peruntukannya", harap Andryadi.
Saat disinggung terkait tantangan yang dialami dan dirasakan saat melanjutkan pembangunan infrastruktur gedung yang sempat ditinggal pergi oleh pihak rekanan (putus kontrak), Andryadi mengawali jawabannya dengan tersenyum.
"Ya.., cukup banyak tantangan, seperti dari sisi waktu, kita dituntut harus berpacu, karena capaian progres harus maksimal tiap minggunya".
"Dan yang lebih besar adalah tantangan secara teknis, karena dikerjakan oleh perusahaan dan tenaga yang berbeda.., tentu saja cara mengevaluasi terkait permasalahan-permasalahan yang ada dan menarik kesimpulan teknisnya akan berbeda pula".
"Namun yang terpenting saat ini adalah hasil dari kegiatan, dibawah pengawasan ketat supervisi dan koordinasi dengan pihak owner, pembangunan gedung dapat dilakukan secara maksimal dan hasilnya sangat baik, sesuai dengan rencana dan harapan", tambahnya.
Terkait waktu, kapan wacana akan dilakukan serah terima sementara aset penunjang pendidikan tersebut dengan pihak Universitas Andalas, pihak Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Provinsi Sumatera Barat (BPPW Sumbar) selaku yang berwenang terkait infrastruktur dan perpanjangan tangan dari Ditjen Cipta Karya Kementerian PU di daerah belum mengumumkannya secara resmi. (deni)
Berita Terkait:
- PT.Andica Parsaktian Abadi Kebut Pembangunan Gedung Teknik Industri dan Teknik Lingkungan Unand
No comments:
Post a Comment