![]() |
Ketua Dewan Pimpinan Daerah ASITA Provinsi Sumatera Barat, Darmawi. |
Goasianews.com
Padang (SUMBAR) - Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies atau Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia mengingatkan akan bahanya ancaman bencana yang mengintai dunia pariwisata di Indonesia. Kondisi ini berpotensi serius jika dibiarkan berlarut-larut.
Hal tersebut disampaikan oleh ketua Dewan Pimpinan Daerah ASITA Provinsi Sumatera Barat, Darmawi.
"Dunia pariwisata dalam ancaman bencana," ungkap Darmawi pada wartawan dalam giat Rakerda II DPD ASITA Sumbar, yang terselenggara di UNP Hotel, Padang. Rabu (19/02/2025).
Lebih lanjut Darmawi menyampaikan ancaman bencana yang dimaksud, "mental ketidak warasan dalam memperlakukan para wisatawan adalah salahsatu bencana yang mengacam laju pertumbuhan dan perkembangan dunia kepariwisataan," ucapnya.
"Para wisatawan memiliki kebiasaan menceritakan pengalamannya kepada orang lain saat melakukan giat wisata. Baik pengalaman indahnya, maupun dengan pengalaman buruknya"
"Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, dewasa ini para wisatawan memiliki kebiasaan mengunggah aktivitasnya di platform-platform media sosial, disini mereka saling berinteraksi, berbagi informasi dan pengalamannya. Sehingga yang mereka sampaikan sangat mudah menjadi viral"
"Jika yang diceritakan adalah hal yang baik, maka itu akan menjadi sebuah keberuntungan bagi daerah tujuan wisata tersebut, namun jika yang diunggah terkait hal yang membuat mereka tidak nyaman dan kecewa, maka ini akan sangat merugikan bagi daerah serta masyarakat pelaku ekonomi yang ada dilingkungan wisata tersebut".
Lebih lanjut Darmawi mengingatkan, "memiliki mental yang waras dalam memberlakukan para wisatawan sangatlah penting. Baik wisatawan domestik maupun mancanegara".
"Para masyarakat penggiat ekonomi dikawasan wisata harus berbenah diri, kita mulai dengan hal yang dianggap sepele, seperti petugas yang mengutip besaran uang parkir, baiknya harus sesuai dengan Perda masing-masing daerah, serta batasan pengamen yang tidak boleh masuk kedalam mobil wisatawan, dan harga makanan yang wajar serta kehigenisan yang memenuhi standar, selain itu menciptakan pelayanan yang ramah sangatlah penting".
"Dan dilini pemerintah, sosialisasi terhadap masyarakat dilingkungan wisata harus tetap ditingkatkan. Serta melengkapi fasilitas sarana dan prasarana dilingkungan objek wisata, seperti toilet, pos keamanan serta menjaga kebersihan lingkungan dikawasan objek wisata".
Darmawi juga mengingatkan, fungsional, keamanan dan kenyamanan ruas penghubung (jalan) menuju objek wisata juga menjadi hal yang sangat penting, karena disini awal cerita dimulai.
Dan kita minta pihak yang berkompeten di pemerintahan juga melakukan pengawasan yang ketat terhadap kelayakan armada wisata, karena ini menyangkut keselamatan para wisatawan dalam perjalanan panjangnya.
"Mari kita wujudkan semua itu secara bersama-sama, dengan saling berkomunikasi, berkoordinasi, dan berkolaborasi, demi perkembangan kepariwisataan Indonesia, dan terwujudnya pertumbuhan perekonomian masyarakat dilingkungan pariwisata yang signifikan," ajak Darmawi.
(deni)
No comments:
Post a Comment