GoAsianews.com
Padang (SUMBAR) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) melalui Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar terus mengebut perbaikan jalan provinsi yang mengalami kerusakan jelang libur Lebaran.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menyebut sebanyak tiga ruas jalan menjadi titik prioritas dalam perbaikan yang tengah dilakukan pihaknya saat ini. Diantaranya, ruas jalan Manggopoh - Padang luar segmen Simpang Balingka - Simpang Padang Luar; kemudian ruas jalan Payakumbuh - Sitangkai; dan ruas jalan Baso - Batusangkar.
“Harapan kita, ketiga ruas jalan ini menjadi lebih layak, aman dan nyaman untuk dilalui pengendara. Apalagi pada musim libur Lebaran ini, intensitas kendaraan diprediksi akan meningkat drastis sehingga kelancarannya perlu diperhatikan,” ujar Mahyeldi di Padang, Rabu (26/3/2025).
Kepala Dinas BMCKTR Sumbar, Era Sukma Munaf mengatakan, pihaknya melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) sejak beberapa hari terakhir telah mulai bekerja di lapangan, ditargetkan perbaikan itu akan selesai Kamis besok (27/3).
“Tim kita sudah bekerja di lapangan. Ditargetkan, Kamis besok semuanya sudah tuntas,"kata Era Sukma Munaf.
Terkait dengan kenapa baru sekarang proses perbaikan dilakukan, Ia menyebut itu karena pihaknya perlu menunggu kepastian anggaran pasca kebijakan efisiensi.
“Biasanya pada bulan Januari kami sudah mulai kerja, sementara sekarang baru bisa dimulai pada pertengahan puasa. Penyebabnya menunggu kejelasan anggaran pasca kebijakan efisiensi,” ucapnya.
Mengingat waktu pelaksanaan pekerjaan yang terbatas karena sudah dekat lebaran, Kepala Dinas BMCKTR Sumbar tidak berani menjanjikan pasca perbaikan seluruh ruas jalan provinsi akan mulus saat libur Lebaran. Namun ia berupaya, seluruh jalan provinsi yang berlubang bisa selesai ditambal seluruhnya.
“Misalnya di ruas jalan Payakumbuh-Setangkai, butuh anggaran mencapai Rp100 miliar. Tahun ini bisa kami anggarkan Rp11 miliar. Belum bisa seluruhnya diperbaiki. Setidaknya jalan yang berlubang kami tambal, sebagian ada yang bisa dengan aspal, namun sebagian lainnya baru bisa dengan pasir batu lalu diratakan dengan alat berat,” tuturnya.
Era Sukma menambahkan, "kerusakan jalan provinsi tidak hanya dipicu oleh faktor usia pakai, namun juga dipengaruhi oleh faktor muatan angkutan barang/tonase yang melebihi beban gandar jalan," terangnya. (*)
No comments:
Post a Comment